Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan dana hibah ratusan miliyar untuk tahun 2020 kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Dana yang bakal dikucurkan itu cukup tinggi dibanding tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah menyentuh angka Rp 100 miliyar.
Anggaran sebesar Rp 147 miliyar ini nanti diperuntukan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur di Kota Bekasi.
“Ya alhamdulillah kita dapat bantuan Rp 147 miliyar dari Pempov Jabar untuk tahun 2020,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (7/10/2019).
Rahmat menjabarkan, selama ini Kota Bekasi terkesan di anak tirikan oleh Pemprov Jabar dalam soal anggaran. Padahal, Kota Bekasi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar ke Jawa Barat.
Namun, realita yang ada anggaran atau dana hibah yang diberikan kepada Kota Bekasi sangat minim. Pada tahun 2019 ini, Kota Bekasi hanya mendapatkan dana sebesar Rp 27 miliyar. Pemprov Jawa Barat dari tahun 2016 hingga 2018 itu hanya memberikan Rp 66 miliar.
Hal ini berbanding terbalik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tercatat sepanjang tahun 2016-2019 telah memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp 993 miliyar atau nyaris menyentuh Rp 1 triliyun.
Atas dasar itu, Kota Bekasi belum lama ini ngotot bergabung dengan Pemprov DKI. Tujuannya agar semua kontribusi yang besar terhadap Jawa Barat masuk dalam PAD DKI Jakarta.
“Karena dana hibah yang tak sebanding, namun kita tetap apresiasi akhirnya Pak Gubernur memberi skala prioritas ke Kota Bekasi. Selama ini kan saya terus jalin komunikasi rapat dengan Gubernur Ridwan Kamil soal sedikitnya bantuan anggaran itu,” jelas Rahmat Effendi.
Sejauh ini, Rahmat tidak mau berandai-andai menggabungkan Kotra Bekasi dengan DKI Jakarta. Ia meminta langsung survei pendapat masyarakat dan para tokoh di Kota Bekasi.
“Ya (soal gabung DKI) kita serahkan saja ke masyarakat dan tokoh, mau atau tidaknya silahkan survei,” pungkasnya.