Site icon Go Bekasi

Nilai Paket Bansos Covid-19 Menurun, Pemkot Bekasi Beri Penjelasan Begini

Nilai Paket Bansos Covid-19 Menurun, Pemkot Bekasi Beri Penjelasan Begini

Nilai Paket Bansos Covid-19 Menurun, Pemkot Bekasi Beri Penjelasan Begini

Nilai paket Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Kota Bekasi mengalami penurunan. Semula dianggarkan Rp 199.800 per paket disesuaikan menjadi Rp 127.854 per paket.

Penurunan nilai Bansos ini ditengrai karena jumlah penerima bantuan ini diluar catatan pemerintah. Dinsos Kota Bekasi mencatat ada 31.841 KK penerima manfaat.

Namun, jumlah itu berbading terbalik dengan data di Kementerian Sosial dimana Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Bekasi sebanyak 106.138 KK.

“Jadi ada dua data, yang DTKS dan Non DTKS. Non DTKS itu kita data kembali misalnya bagi warga yang lingkungannya terdampak Covid dan hatus melakukan karantina, itu kita berikan Bansos,” kata Ketua Tim Terpadu Pengendalian Bantuan Sosial Dalam Penaganan Covid-19 Kota Bekasi Taufiq R Hidayat.

Taufiq menjelaskan, 106.138 KK itu terbagi dua. Sebanyak 57.975 KK merupakan penerima PKH/BNPT, sedangkan 48.163 KK lainnya disusulkan untuk menerima bantuan sosial dari Presiden bagi rumah tangga terdampak Covid-19.

“Itu data sebelum diberlalukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Nah setelah PSBB itu datanya bertambah. Hasil pendataan kami (Pemkot Bekasi) saat ini ada 197 ribu KK penerima bantuan Covid-19,” ujarnya.

Sejauh ini, Pemkot Bekasi telah menyalurkan bantuan paket sembako tahap kedua kepada masyarakat Kota Bekasi. Sementara, sisanya warga yang baru terdata akan diberikan pada bulan ini.

“Kita akan distribusikan lagi nanti. Itu ada sekitar 74 ribu KK penerima bansos lagi,” ungkapnya.

Menurut Taufiq, saat ini Pemkot Bekasi melakukan penyesuaian sesuai kemampuan daerah dari rencana awal 31.841 KK penerima bantuan dengan harga sembako sebesar Rp 199.800 menjadi 150 Ribu KK dengan harga sembako menjadi Rp 127.854.

“Pendistribusian telah dilakukan sejak 14 April hingga 30 April 2020. Aparatur juga digerakkan guna membantu pengepakan barang, bongkar muat barang untuk disatukan kedalam satu paket sembako yang kemudian juga menditribusikan ke wilayah dibantu aparat lainnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan rincian dari RKB sebesar Rp 127.854 terdiri dari berbagai kebutuhan pokok. Seperti 5 Kg Beras Premium dengan harga satuan Rp 12.800, Makanan 1 Kaleng (Sarden 425 gr) dengan harga satuan Rp 18.000, 7 Mie Instan dengan harga satuan Rp 2.103.

Lalu, pembelian 1 Liter Minyak Goreng harga satuan Rp 12.650, satu bungkus Biskuit dengan harga satuan Rp 8.687, satu Kecap Botol 140 ml dengan harga satuan Rp 4.626, satu saos sambal 140 ml dengan harga satuan Rp 3.475 dan 1 pcs kantong plastik dengan harga Rp 1.696.

“Anggaran Rp 127.854 per paket ini merupakan harga sesuai RKB. Namun realisasi belanjanya per paket pangan per KK Non DTKS lebih efisien hanya Rp 118.868 sd Rp 121.618 per paket dengan rincian, beras premium Rp 11.700 sd Rp. 11.850 per kg, sarden 425 gr Rp 16.000 sd Rp 18.000, mie instan Rp. 2.102 minyak goreng Rp. 12.650, biskut Rp. 7.353, kecap Rp. 4.625, saos Rp 3.475 dan kantong Rp. 1.550. Kita beli dari pabriknya langsung seperti mie instan sehingga bisa mendapatkan harga yang lebih murah” sambungnya.

Taufiq berharap jumlah paket sembako yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi semoga bisa bermanfaat dan membantu warga Kota Bekasi yang membutuhkan.

“Terlepas dari jumlah bantuan dan besarannya saya berharap bantuan ini bisa diterima dan dimanfaatkan guna mengurangi dampak ekonomi warga Kota Bekasi,” pungkasnya.

(FIR)

Exit mobile version