Budaya malu membuang sampah harus dihidupkan kembali untuk mencegah polusi plastik yang mulai mencemari lingkungan di kawasan Danau Duta Harapan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara.
Kepala UPTD Taman Hutan Kota Bekasi, Anto Sugianto mengemukakan bahwa sampai saat ini masyarakat belum sadar bahaya menumpuknya sampah di danau, sungai dan saluran air.
“Kami tadi bersih-bersih dan masih banyak menemukan sampah plastik di danau ini. Sudah saya kerahkan petugas untuk mengangkut,” kata Anto, Jumat (28/8/2020).
Anto melihay budaya malu sekarang sudah terkikis. Tua-muda, laki-laki perempuan seperti tidak merasa bersalah membuang sampah sembarangan.
Akibatnya lingkungan menjadi tercemar. Padahal bahayanya, limbah plastik yang dibuang butuh waktu ratusan tahun untuk bisa terurai. Jika masuk ke perairan seperti danau, akan berpengaruh buruk terhadap ekosistem.
Padahal, ada ribuan masyarakat di sekeliling Danau Duta harapan yang tinggal. Namun nampaknya rasa gotong royong itu telah hilang sehingga sampah pelastik mulai kembali mencemari danau.
“Sampah ini berasal dari saluran air rumah tangga. Karena tidak dibersihkan sehingga numpuk di hulunya,” kata dia.
Selain ikut mengumpulkan sampah plastik dari pinggiran Danau Duta Harapan, Anto juga mendatangi masyarakat yang membuka usaha warung di sekitar danau.
Ia meminta kesediaan mereka untuk ikut melarang jika ada yang membuang sampah ke dalam danau.
Menurut dia, sejauh ini pengelola kawasan sekitar danau, telah terbentuk. Namun juga membutuhkan kerjasama antara masyrakat dan pemerintah.
Sebetulnya, pemerintah mendukung program-program pelestarian lingkungan. Kerja bakti setiap satu minggu sejatinya dapat dilakukan secara rutin.
Disisi lain, sambung dia, pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan infrastruktur kepada Dinas Lingkungan Hidup di sekitar danau yaitu pada titik saluran air rumah tangga agar setiap hujan datang sampah dalam saluran air tidak ikut ke danau.
“Semacam membuat pintu air saringan atau juga disipakan perahu di danau agar petugas juga mudah membersihkan. Intinya kesadaran masyarakat juga sangat penting bagi lingkungan,” pungkasnya.