Jalur Pantura Bekasi di wilayah perbatasan Kabupaten Bekasi tepatnya di Jalur Pantura Kecamatan Kedung Waringin, dan di perempatan Sentra Grosir Cikarang (SGC), Kecamatan Cikarang Utara, mulai dilintasi para pemudik.
Warga masyarakat banyak yang mencuri start pasca pemerintah secara resmi melarang adanya mudik Lebaran 2021terhitung sejak anggal 6-17 Mei. Atas hal demikian, banyak warga yang memilih mudik lebih dini.
Pengamatan dilapangan, warga mulai melakukan perjalanan mudik ke sejumlah daerah menggunakan kendaraan roda dua. Terlihat dari barang bawaan yang ada di atas motor.
Walaupun arus lalu lintas sendiri masih didominasi oleh pemotor lokal.
Salah satu pemudik yang mengarah ke Jawa Tengah bersama Istri, Wandi, mengaku memilih mudik karena sudah hampir dua tahun tidak mudik ke kampung halaman.
Ia juga memilih mudik lebih awal untuk menghindari larangan mudik pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
“Ini mau mudik, kalau saya harus mudik soalnya dua tahun engga mudik mas,” ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Ia juga tidak merasa khawatir akan penyebaran virus corona akibat dari perjalanan mudik yang dilakukan lebih awal tersebut.
Selain itu, Rudi (39) warga DKI Jakarta, mengaku mudik lebih awal karena ingin merasakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Rudi pulang bersama sepupunya ke wilayah Tasikmalaya menggunakan sepeda motor.
“Tahun 2019 engga ke kampung karena ada kerjaan, 2020 karena corona. Masa iya tahun ini engga lebaran di kampung lagi,” ungkap dia.
Rudi sehari-hari berjualan batagor di kawasan Pondok Kelapa Jakarta Timur. Dia terpaksa tutup lebih awal berdagangnya dan lebih memilih mudik lebih awal.
“Dagang saya tutup aja, engga jualan. Mau pulang kampung lebaran di kampung,” ucapnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, mengatakan terkait adanya warga yang mudik lebih awal, pihaknya tak bisa mencegahnya.
Akan tetapi, sangat dihimbau agar masyarakat tidak curi start mudik.
“Tidak ada penyekatan sebelum tanggal 6 Mei, tapi disarankan untuk tidak mudik lebih awal. Kan ada aturan juga karantina lima hari bagi yang mudik lebih awal,” katanya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi bersama aparat Kepolisian siap mensukseskan program pemerintah terkait pelarangan mudik menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Pihaknya, akan memantau sejumlah lokasi yang kerap dipadati pemudik, salah satunya terminal Kalijaya Cikarang.
“Dinas Perhubungan akan berupaya melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas mudik atau pulang kampung jelang Hari Raya Idul fitri 2021 ini,” katanya.
Yana mengatakan pasca pemerintah mengumumkan larangan mudik pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 beberapa waktu lalu, tidak sedikit masyarakat yang telah memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya sebelum tanggal tersebut.
Untuk meminimalisir adanya masyarakat yang masih nekat mudik, Dishub bersama Polri dan TNI berencana akan membangun beberapa posko pantauan.
“Kita akan bangun posko pantauan mudik di Terminal Kalijaya dan beberapa posko lainnya untuk mencegah warga mudik. Tetapi kami masih terus berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk pendirian posko-posko tersebut,” katanya.
Peningkatan jumlah penumpang di Terminal Kalijaya sempat terjadi beberapa hari jelang bulan Ramadaan.
Maka dari itu, Ia meminta masyarakat mematuhi aturan larangan mudik tersebut. Hal itu demi kebaikan bersama dalam menekan angka penyebaran corona.
“Tentu larangan mudik ini harus dipatuhi bersama sebagai upaya mencegah penyebaran corona,” paparnya.
(SHY)