Jenazah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja akan diberangkatkan pagi ini. Petugas Polres Metro Bekasi pun telah bersiap mengawal jenazah Bupati Eka dari Rumah Sakit Siloam, Tengerang, menuju pemakaman di Bekasi.
Informasi yang diperoleh, Bupati Eka akan dikebumikan di makam keluarga dengan protokol kesehatan. Namun belum diketahui waktu dan tempatnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Eni membenarkan jika jenazah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja akan dimakamkan pada hari ini.
“Almarhum jam 7 pagi (hari ini) diberangkatkan dari RS Siloam langsung menuju pemakaman. Pihak keluarga yang meminta jam 7 pagi dari sini (RS.Siloam),” kata Eni dikonfirmasi, Senin (12/7/2021).
Eni juga memastikan pemakaman orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu menggunakan protokol kesehatan. Ia berpesan agar yang melayat tidak berkerumun saat berada di pemakaman.
“Pasti langsung ke pemakaman. Almarhum bapak dari sini (RS Siloam) sudah dalam peti, semua prokesnya sudah jalan. Nanti kitanya jangan berkerumun. Boleh dimakamkan di makam keluarga selama prokesnya dijalankan,” ujar Eni.
Sebagaimana diketahui, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja wafat di RS Siloam Tangerang pada Minggu (11/7/2021) pukul 21.30 WIB, dari sebelumnya mendapat perawatan awal pada, Minggu (4/7/2021).
Bupati Eka menghembuskan nafas terakhirnya dengan status pasien Covid-19 disertai dengan penyakit bawaan atau komorbid.
Pada Jumat (9/7/2021), kondisi elit Partai Golkar Kabupaten Bekasi ini menunjukan peningkatan kesehatan. Bahkan sampai dengan Minggu (11/7/2021) sore.
Namun pada pukul 17.00 WIB kemarin, detak jantung eks Ketua DPRD Kabupaten Bekasi itu berhenti. Tim medis yang menangani sempat membuat kejutan jantung hingga Bupati Eka kembali pulih.
“Hari Jumat itu stabil banget kondisinya. Saya sempat senang mendengar kondisi Bapak sudah stabil semuanya. Tadi (Minggu) pagi juga masih stabil, namun jam 17.00 atau 5 sore itu karena masih dengan kondisi komorbid jantung, sempat henti jantung tapi kembali detak jantungnya,” ungkap Sri Eni.
Meski denyut nadinya sudah timbul kembali, namun kondisi Eka cenderung memprihatinkan. Ia mengalami kritis selama beberapa jam hingga akhirnya wafat.
“Tindakan pertama balik kondisinya jam 5 sore denyut jantung berhasil ada lagi. Dari jam 5 sore saat dikabarin saya langsung kesini, saya masuk ruangan sama ibu bupati. Sampai pukul 21.30 bapak sakit jantung lagi, selain ada konfirmasi positif covid, intervensi komorbid jantung dilakukan bantuan alat, yang kedua tidak berhasil ditolong,” tandasnya.
(YUN)