Hasil Muskot IPSI VII Kota Bakasi Digugat

Forsilat Kota Bekasi menolak hasil Muskot ke VII IPSI Kota Bekasi usai melakukan pertemuan di ruang audoturium KONI Kota Bekasi, Kamis (8/12/2022). Foto: Gobekasi.id
Forsilat Kota Bekasi menolak hasil Muskot ke VII IPSI Kota Bekasi usai melakukan pertemuan di ruang audoturium KONI Kota Bekasi, Kamis (8/12/2022). Foto: Gobekasi.id

Hasil Musyawarah Kota (Muskot) ke-VII  Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Bekasi yang menjadikan Rahmat Malik sebagai Ketua IPSI Kota Bekasi periode 2022 – 2026 pada Sabtu (3/12/2022) di protes.

Protes itu dilakukan oleh 51 perguruan silat melalui Forum Silaturahmi Bersama Perguruan Silat (Forsilat) Kota Bekasi yang terselenggara di ruang audoturium KONI Kota Bekasi, Kamis (8/12/2022) malam.

Ketua Forsilat Kota Bakasi, Ahmad Zarkasih menegaskan penolakan hasil Muskot yang berlangsung di Rumah Makan Joglo, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Zarkasih mengungkapkan bahwa ada banyak catatan buruk hasil Muskot ke VII IPSI Kota Bekasi. Misalnya, mulai dari tim verifikasi dan peraturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IPSI.

“Banyak hal telah kami teliti dan telah bersama-sama dan akhirnya kami bersepakat menyatakan sikap menolak Muskot IPSI Kota Bekasi. Misalnya tidak adanya perwakilan KONI Kota Bekasi dan Pengurus IPSI Provinsi Jawa Barat pada saat penyelenggaraan Muskot IPSI, memang saat itu ada yang hadir membawa nama IPSI Jawa Barat, namun kehadirannya tidak disertai dengan Surat Tugas yang telah diatur dalam Surat Tugas dari IPSI Provinsi Jawa Barat yang seharusnya,” kata Zarkasih, Kamis (8/12/2022).

Lainnya, Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang seyogyannya harus di jabarkan kepada seluruh anggota perguruan pun tidak dilakukan. Padahal, dalam empat tahun terakhir IPSI Kota Bekasi mendapatkan kucuran hibah yang tidak sedikit dari Pemerintah Kota Bekasi melalui KONI Kota Bekasi.

“Bantuan hibah tidak tanggung-tanggung yang mencapai Rp 670.825.000 pada periode 2018-2022,” ungkap Ketua Perguruan Silat Saung Galih ini.

“Secara prestasi pun, kepengurusan periode 2018-2022 yang dipimpin Rahmat Malik tidak membuahkan prestasi. Faktanya saja yang terjadi di Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jawa Barat kemarin. Jangankan (medali) emas, perunggu pun tidak ada. Jadi maaf saya bicara seperti ini,” selorohnya.

Sebagai tindak lanjut pertemuan ini, Zarkasih dan beberapa perguruan akan melayangkan surat penolakan hasil Muskot IPSI Kota Bekasi kepada IPSI Provinsi Jawa Barat tentang maladministrasi proses Muskot IPSI Kota Bekasi.

“Kita sudah menyiapkan notulensi dan berita acara pertemuan FORSILAT yang diadakan hari ini, dan akan segera kami laporkan kepada IPSI Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk protes keras kami menolak hasil Muskot yang mengesahkan Rahmat Malik sebagai Ketua Umum IPSI Kota Bekasi,” tutup Zarkasih.

Ia juga menekankan apabila penolakan ini tidak diindahkan oleh IPSI Jawa Barat, pihaknya juga akan melayangkan gugatan ke PTUN Bandung dan surat protes terhadap IPSI pusat.

“Hal ini tak lain kami lakukan untuk membenahi IPSI. Saya berkomitmen untuk menggabungkan dwi tunggal antara prestasi dan budaya. Saya merasa miris melihat IPSI saat ini yang jika bisa dibilang hidup segan m, mati tak mau. Jadi kita komitmen untuk membuat perubahan agar IPSI dapat berprestasi dalam multievent,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *