Sebanyak 34 calon jemaah umrah asal Kalimantan Barat terdampar di Bekasi, jadwal keberangkatan ke Tanah Suci tak kunjung jelas.
Puluhan jemaah umrah ini sementara menginap di Hotel Oyo BTC, Bekasi Timur, mereka sudah hampir kurang lebih dua pekan luntang-lantung.
Riyadi Kusumadani perwakilan jemaah mengatakan, total ada 34 jemaah yang berasal dari Kalimantan Barat terdampar di Bekasi.
“Awalnya saya dan para jamaah dijanjikan oleh Ibu Erna asal Pemangkat (marketing travel umrah) untuk berangkat tanggal 10 Maret (2023), dari Pontianak ke Jakarta, Jakarta ke Jeddah,” kata Riyadi, kemarin.
Mereka sempat bermalam di Pontianak sejak 10 Maret 2023, hingga diberangkatkan ke Jakarta pada Senin (13/3/2023).
Sesampainya di Jakarta, puluhan jemaah umrah ini dibawa ke Bandara Soekarno – Hatta dan menunggu seolah akan diberangkatkan.
Tetapi setelah lima jam menunggu, tidak ada kejelasan kapan mereka akan berangkat.
Riyadi menjelaskan, orang yang bertanggung jawab mengurus jemaah merupakan seorang pria bernama Firman.
Firman merupakan rekanan dari marketing travel umrah bernama Erna.
Setelah menunggu lama di Bandara, jemaah kemudian dibawa ke daerah Bekasi tepatnya di sebuah penampungan tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Dari bandara kami dijemput pakai bis ke Bekasi, menginap di tempat penampungan TKI,” tuturnya.
Di tempat penampungan, jemaah kembali dijanjikan berangkat pada 19 Maret 2023 tetapi lagi-lagi tak kunjung jadi.
“Alasannya (batal berangkat) macem-macem, bilangnya masalah tiket, kemudian visa,” jelas dia.
Mereka sempat geram, mendesak pihak travel untuk segera memberangkatkan jemaah ke Tamah Suci Mekkah.
“Karena tanggal 19 enggak jadi kami sempat ribut-ribut akhirnya dijanjikan lagi tanggal 21 (Maret) tapi ternyata tidak jadi lagi,” ujarnya.
Geram terlalu lama di tempat penampungan TKI, jemaah mulai protes ingin segera diberangkatkan.
Pihak penanggung jawab travel lalu berusaha membawa jemaah ke sebuah hotel di Bekasi Timur, mereka difasilitasi penginapan dan makan.
Tapi lagi-lagi, jemaah hanya mendapat janji manis dari penanggung jawab travel umrah bernama Firman.
“Firman ke tempat kami mengobral janjinya manis, katanya Insya Allah tanggal 23 tapi sampai sekarang tidak berangkat,” ucapnya.
Riyadi mengatakan, seluruh jemaah mendaftar melalui marketing bernama Erna Ali Napiah.
“Dia mengaku dari marketing travel PT Rihlah Assofa Amanah,” kata Riyadi.
Terbaru lanjut Riyadi, nama Erna tidak terdaftar sebagai marketing di perusaah travel tersebut.
Informasi ini diketahui setelah puluhan jemaah luntang-lantung di Bekasi, mereka tak kunjung berangkat dari jadwal yang dijanjikan.
“Kami sudah berkontak dengan PT Rihlah Assofa Amanah, mereka bilang tidak ada kerja sama dengan ibu Erna dan Firman,” terangnya.
Saat memasarkan paket umrah kepada calon jemaah, Erna diduga menggunakan dokumen palsu mengatasnamakan perusahaan travel tersebut.