Skandal korupsi yang melibatkan pencampuran Pertamax dengan Pertalite semakin memperburuk citra Pertamina, perusahaan minyak milik negara.
Sejumlah warga mengaku telah beralih ke SPBU swasta untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka, menyoroti masalah kualitas dan pelayanan yang buruk.
James, seorang pengojek online di Bekasi, mengaku sudah lama beralih ke SPBU swasta karena masalah kualitas bahan bakar.
“Udah enggak pernah pakai Pertamina, karena kualitas dan takarannya kadang selalu dipermainkan,” ujar James, Sabtu (1/3/2025).
James menyayangkan skandal korupsi Pertamax yang dioplos dengan Pertalite. Menurutnya, masyarakatlah yang paling dirugikan.
“Jelas sangat dirugikan kita, bertahun – tahun berharap dapat kualitas yang gabus malah dioplos,” katanya.
Beralih ke SPBU Swasta
Didin, warga Babelan, juga mengaku telah beralih ke SPBU swasta karena alasan pelayanan dan kualitas bahan bakar.
“Udah enggak pakai Pertamina lagi, karena antreannya panjang dan pelayanannya enggak sebagus di SPBU swasta,” kata Andre.
Didin merasa beruntung telah beralih ke SPBU lain, terutama setelah mengetahui kasus korupsi Pertamina.
“Untungnya saya enggak pakai Pertamina lagi. Lihat dari berita korupsi sekelas BUMN, makin memperkuat alasan saya untuk tidak pakai lagi,” jelasnya.
Dampak Skandal Korupsi
Skandal korupsi ini tidak hanya merugikan masyarakat secara finansial, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap Pertamina.
Pencampuran Pertamax dengan Pertalite dinilai sebagai tindakan yang merugikan konsumen yang membayar lebih untuk bahan bakar berkualitas tinggi.
Kasus ini menjadi tantangan besar bagi Pertamina untuk memulihkan kepercayaan masyarakat. Perusahaan perlu mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah internal dan meningkatkan kualitas pelayanan serta transparansi.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.