Bekasi  

Kerugian Akibat Banjir Bekasi Ditaksir Lebih dari Rp 3 Triliun

Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kota Bekasi mencapai 3,5 meter, Selasa (4/3/2025).
Banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kota Bekasi mencapai 3,5 meter, Selasa (4/3/2025).

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menaksir bahwa kerugian akibat bencana banjir yang melanda kawasan Bogor, Depok, Bekasi, hingga Karawang mencapai lebih dari Rp 3 triliun.

Angka ini bukan hanya mencakup kerugian material yang dialami masyarakat, tetapi juga biaya pemulihan yang harus ditanggung oleh pemerintah.

Dedi menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih melakukan audit terkait kerugian yang dialami masyarakat di sejumlah daerah terdampak banjir.

“Triliunan. Sekarang begini, yang wilayah Bogor, Depok, Bekasi, Karawang. Kalau saya perkirakan lebih dari Rp 3 triliun,” ucapnya dikutip pada, Rabu (12/3/2025).

“Kita auditlah,” tambah Dedi, menegaskan bahwa proses penghitungan kerugian masih berlangsung.

Dedi menjelaskan bahwa kerugian lebih dari Rp 3 triliun tidak hanya mencakup kerugian material yang diderita masyarakat, tetapi juga biaya pemulihan yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

“Lebih dari Rp 3 triliun itu apa saja, sih? Bukan hanya kerugian yang diderita oleh warga. Tetapi juga recovery yang dilakukan pemerintah itu mahal,” ujar politikus Gerindra ini.

Penyebab Banjir dan Kritik terhadap Pembangunan Destinasi Wisata

Dedi menilai bahwa pembangunan sejumlah destinasi wisata di daerah tersebut telah memicu bencana banjir besar beberapa waktu lalu.

Ia mengkritik pendekatan pembangunan yang hanya berfokus pada keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.

“Makanya kalau pendapatan dari sektor kepariwisataan jualan tiket itu dapat sekian, ruginya di bawah dari itu. Makanya pembangunan itu jangan melihat sudut pandang ekonomi pendapatan terus, lihat yang ditimbulkan dari sebuah keputusan,” kata Dedi.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Dedi menekankan pentingnya menyeimbangkan pembangunan dengan keberlanjutan lingkungan untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk melakukan pemulihan secepat mungkin.

Selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak, pemerintah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pembangunan, terutama di daerah rawan banjir.

“Kami akan memastikan bahwa pemulihan berjalan dengan baik dan kebijakan pembangunan ke depan lebih memperhatikan aspek lingkungan,” tegas Dedi.

Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan kerugian akibat banjir dapat diminimalisir dan masyarakat terdampak dapat segera pulih.

Dedi juga berharap agar kejadian serupa dapat dihindari di masa depan dengan pendekatan pembangunan yang lebih berkelanjutan.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa Jawa Barat lebih siap menghadapi bencana dan pembangunan yang dilakukan tidak merugikan lingkungan,” tutup Dedi.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penulis: Syafira Y.MEditor: M.Y Ardiansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *