Memasuki hari ke-14 Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, memimpin rapat evaluasi penanganan banjir yang digelar di Ruang Rapat BPBD Kabupaten Bekasi, Selasa (18/3/2025).
Rapat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Kepala Pelaksana BPBD, perangkat daerah terkait, serta diikuti secara virtual oleh camat, lurah, kepala desa, dan stakeholder terkait.
Dalam rapat tersebut, Bupati Bekasi menegaskan bahwa alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab utama bencana banjir yang melanda Kabupaten Bekasi.
“Kami diarahkan oleh Gubernur Jawa Barat untuk menjaga alih fungsi lahan. Bencana yang terjadi saat ini tidak lepas dari penyalahgunaan fungsi lahan. Ke depan, kami akan lebih tegas dalam mengawal peruntukan lahan agar kembali sesuai dengan kebijakan tata ruang yang telah ditetapkan,” ujar Ade Kuswara Kunang.
Pemkab Bekasi berkomitmen untuk mengambil langkah tegas dalam pengendalian tata ruang, termasuk rehabilitasi lahan yang sudah terlanjur dialihfungsikan.
Kekinian, Pemkab Bekasi terus boordinasi dengan Gubernur Jawa Barat dan kepala daerah lainnya untuk menjaga lingkungan, termasuk pengecekan rutin aliran sungai dan penertiban bangunan liar di bantaran sungai.
Normalisasi Sungai dan Rawa-Rawa di wilayah rawan banjir juga telah berlangsung sebagai upaya pencegahan hingga peningkatan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan tindakan tegas.
Pemkab Bekasi juga menerbitkan Surat Edaran Kebijakan untuk menjaga kebersihan lingkungan di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.
Selain penanganan banjir, Pemkab Bekasi juga menyoroti kondisi kritis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng di Kecamatan Setu, yang sudah melebihi kapasitas dan berdampak pada kesehatan serta lingkungan sekitar.
“Kami akan terus mencari solusi jangka pendek dan panjang, termasuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp105 miliar untuk lahan baru yang akan digunakan sebagai fasilitas pemusnahan sampah. Selain itu, setiap wilayah akan memiliki bank sampah untuk mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik,” tambah Bupati.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, melaporkan bahwa saat ini Kabupaten Bekasi memasuki masa transisi pascabanjir. Dari 19 kecamatan yang terdampak, hanya satu kecamatan, yakni Babelan di Desa Huripjaya, yang masih tergenang akibat kondisi geografisnya yang dikelilingi rawa.
“Kami bergerak cepat dalam pengendalian banjir, dan sebagian besar wilayah sudah berangsur surut. Namun, ada beberapa desa yang masih terdampak angin puting beliung, yang juga sudah mendapat penanganan dari pemerintah setempat,” jelas Dedy.
Sebagai upaya pemulihan jangka panjang, Pemkab Bekasi akan melakukan pengendalian tanggul dan normalisasi sungai untuk mencegah banjir berulang.
Normalisasi akan dilakukan di 11 titik sungai yang kondisinya mengkhawatirkan hingga penertiban bangunan liar di bantaran sungai sebagai langkah mitigasi.
Pengalokasian Dana APBD 2025 untuk proyek normalisasi sungai, pelebaran jalan, dan penertiban bangunan liar.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, melaporkan bahwa sejak 5 hingga 18 Maret 2025, BPBD telah melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 3 meter di beberapa titik.
BPBD juga telah menyalurkan berbagai bantuan, seperti logistik, distribusi air bersih, penyediaan perahu karet untuk evakuasi, modifikasi rekayasa cuaca, penyedotan air, pembersihan lumpur, dan trauma healing bagi warga terdampak.
Terkait cuaca ekstrem, BPBD mencatat kejadian angin puting beliung di 8 desa pada 6 kecamatan, dengan total 9 titik lokasi terdampak.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan seluruh wilayah terdampak mendapatkan bantuan dan pemulihan yang optimal. Harapannya, sebelum Idul Fitri, Kabupaten Bekasi bisa benar-benar bebas dari bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem,” terang Muchlis.
Dengan evaluasi 14 hari masa tanggap darurat, Pemkab Bekasi menegaskan bahwa mitigasi banjir dan penertiban alih fungsi lahan akan menjadi prioritas utama ke depannya.
Langkah strategis yang diambil tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada pencegahan jangka panjang, termasuk normalisasi sungai, penguatan infrastruktur drainase, dan edukasi masyarakat agar bencana serupa tidak terus berulang setiap tahunnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
