Proyek pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana di Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, yang sempat dipaksa dihentikan oleh seorang pria mengaku sebagai “pemilik wilayah”, dipastikan telah mengantongi izin resmi.
Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, menegaskan bahwa proyek tersebut telah mendapatkan izin dari pemerintah desa.
“Iya, sudah izin ke desa. Intinya ini bukan pembangunan sekolah, tapi hanya pembangunan pagar,” ujar AKP Basuni, Jumat (18/4/2025).
Insiden tersebut terjadi pada Kamis (17/4/2025) siang, dan terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam video, terlihat cekcok antara dua pria, yakni W, yang mengklaim sebagai “pemilik wilayah”, dan kontraktor berinisial R.
Setelah video tersebut ramai diperbincangkan, pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk mengecek kebenarannya.
Berdasarkan keterangan dari para pekerja, proyek tersebut merupakan pemasangan pagar sekolah sepanjang 70 meter, bukan pembangunan gedung sekolah baru.
“Bukan bangun gedung, hanya pasang pagar 70 meter,” jelas Basuni.
Untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai, Basuni mengatakan bahwa kedua belah pihak akan dipertemukan dalam mediasi pada hari ini.
“Iya, akan dilakukan mediasi hari ini,” tambahnya.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan aksi sekelompok pria yang menghentikan proyek pembangunan pagar di SDN 01 Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, viral di media sosial, Kamis (17/4/2025).
Dalam video tersebut, seorang pria berkaos hitam yang mengaku sebagai anggota Karang Taruna setempat tampak bersitegang dengan pihak kontraktor.
Ia mempertanyakan tidak dilibatkannya warga sekitar dalam pekerjaan proyek tersebut.
“Ini proyek APBN atau APBD, mestinya ada pemberdayaan warga lokal,” ujar pria tersebut dikutip dalam video, Jumat (18/4/2025).
Kontraktor proyek yang mengenakan kemeja menjelaskan bahwa pihaknya sejak awal telah melibatkan warga sekitar. Namun, pria berkaos hitam tetap menolak penjelasan itu dan terus melayangkan protes, terutama soal keamanan proyek dan penempatan material bangunan.
“Keamanan saja tidak ada. Material ditaruh sembarangan di lingkungan kami,” lanjutnya dengan nada tinggi.
Karena perdebatan tak kunjung menemui titik temu, pria tersebut memaksa agar proyek dihentikan. Ia menyoroti tidak adanya papan proyek sejak awal kegiatan sebagai alasan penghentian.
“Itu alasan pertama saya, papan kegiatan tidak dipasang dari awal,” tegasnya.
Dalam video lain, pria yang sama bahkan menyatakan dirinya sebagai “pemilik wilayah”.
“Saya yang punya wilayah,” ucapnya dalam rekaman tersebut.
Sang kontraktor sempat meminta kejelasan dasar hukum atas penghentian proyek, namun diskusi berlangsung dalam ketegangan.
Belum diketahui secara pasti apakah proyek benar-benar dihentikan sementara atau telah kembali berlanjut.
Peristiwa ini pun menuai beragam reaksi publik, terutama terkait pentingnya transparansi pelaksanaan proyek pemerintah dan keterlibatan warga lokal secara profesional serta proporsional.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.