Kebocoran jaringan pipa milik Perumda Tirta Bhagasasi menyebabkan ribuan warga di Kabupaten Bekasi mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Salah satu kawasan terdampak adalah Cluster Malioboro, Perumahan Panjibuwono, Kecamatan Babelan.
“Sepertinya pipa distribusi di jalan depan pecah, jadi air nggak masuk ke rumah-rumah,” ujar Indra, salah satu warga, Senin (12/5/2025).
Menurut Indra, krisis air sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Akibatnya, aktivitas rumah tangga warga seperti mandi, mencuci, hingga kebutuhan MCK terganggu. Warga kini terpaksa antre mengambil air bersih di pos keamanan perumahan secara bergiliran.
“Air PAM mati, jadi kami antre ambil air di pos satpam. Harus gantian, karena semua terdampak,” keluhnya.
Indra juga berharap pemerintah daerah dan Perumda Tirta Bhagasasi segera turun tangan. Selain perbaikan cepat, ia meminta agar ada kompensasi atas terganggunya layanan.
“Kami berharap ada bantuan dan kompensasi karena ini sudah sangat menyulitkan,” tegasnya.
2.000 Warga Mangunjaya Juga Terdampak
Krisis serupa juga terjadi di Perumahan Mangunjaya Indah 2, Tambun Selatan. Sedikitnya 2.000 warga terdampak kebocoran pipa yang terjadi sejak Rabu (7/5/2025). Ketua RT 07 RW 04, Joko Abimanyu, mengatakan kebocoran dipicu oleh aktivitas alat berat saat normalisasi Sungai Kali Baru.
“Pipa terkena beko saat pembongkaran bangunan liar. Petugas PDAM sempat janji perbaikan sore itu juga, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan berarti,” kata Joko, Sabtu (10/5/2025).
Warga sempat mengandalkan suplai air dari Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL), namun distribusi tidak memadai. Sebagian bahkan terpaksa menggunakan kembali pompa air tanah yang sudah lama tidak dipakai.
“Saya pribadi sudah lima tahun tak pakai sumur. Karena darurat, pompa dihidupkan dan airnya dibagi ke tetangga,” ungkapnya.
Tanggapan dan Harapan Warga
Sebagai bentuk tanggap darurat, Perumda Tirta Bhagasasi telah mengirimkan bantuan air bersih menggunakan truk tangki. Namun, distribusi itu belum mampu mencukupi kebutuhan harian seluruh warga terdampak.
Warga mendesak agar perbaikan pipa segera diselesaikan, serta ada langkah konkret untuk mencegah krisis serupa terjadi kembali.
“Harapan kami sederhana, air bersih kembali mengalir. Entah melalui perbaikan permanen atau solusi sementara, yang penting ada tindakan nyata,” pungkas Joko.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.