Kabupaten Bekasi — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menggelar Workshop Kegawatdaruratan Neonatus (Bayi Baru Lahir) di Aula Diskominfosantik, Kompleks Pemkab Bekasi, pada Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 187 Bidan Desa se-Kabupaten Bekasi, dengan narasumber dari RSUD Cibitung dan Dinkes Kabupaten Bekasi. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas bidan dalam menangani kasus kegawatdaruratan neonatus serta menurunkan angka kematian bayi baru lahir di wilayah Kabupaten Bekasi.
Upaya Nyata Tingkatkan IPM Kabupaten Bekasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui sektor kesehatan, khususnya dalam penurunan angka kematian neonatus.
“Workshop ini adalah bentuk komitmen kami untuk meningkatkan IPM. Salah satu indikator pentingnya adalah menurunkan angka kematian bayi baru lahir,” ujar Alamsyah.
Beban Berat Bidan Desa Perlu Dukungan dan Peningkatan Kapasitas
Alamsyah menekankan pentingnya peran strategis bidan desa, yang kerap menjadi garda terdepan layanan kesehatan ibu dan anak di desa. Dalam realitasnya, satu bidan sering kali melayani desa dengan jumlah penduduk yang cukup besar.
“Tugas mereka tidak ringan. Ada yang menangani desa dengan penduduk 20.000 hingga 30.000 jiwa. Maka dari itu, mereka butuh dukungan, semangat, dan peningkatan kapasitas,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sebagian besar kasus kematian bayi di daerah disebabkan oleh keterlambatan penanganan dan rujukan. Oleh karena itu, bidan harus memahami penatalaksanaan awal sebelum merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi serta mampu berkomunikasi efektif dengan rumah sakit.
“Kami ingin para bidan paham betul bagaimana menangani kasus kegawatdaruratan sebelum merujuk, dan menjalin komunikasi yang baik dengan rumah sakit, agar bayi bisa ditangani dengan cepat saat tiba di sana,” jelasnya.
Pelayanan dengan Hati dan Kolaborasi Lintas Sektor
Selain keterampilan teknis, Alamsyah juga menekankan pentingnya empati dan pelayanan humanis dalam menjalankan tugas. Ia mengajak seluruh bidan desa untuk memberikan pelayanan terbaik dengan hati, senyum, serta terus meningkatkan kompetensi.
“Kami berharap para bidan desa senantiasa melayani masyarakat dengan hati, penuh empati, dan senyum. Selain itu, terus tingkatkan kapasitas, termasuk dalam berkomunikasi dan menjalin kolaborasi lintas sektor di desa,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Dinkes Kabupaten Bekasi dalam memperkuat layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan merata, guna mencapai target pembangunan kesehatan daerah yang berkelanjutan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.