Kabupaten Bekasi — Pemerintah Kabupaten Bekasi menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat.
Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, saat menghadiri Rapat Koordinasi Pembangunan Jawa Barat bersama Gubernur Dedi Mulyadi di awal Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ade menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur dasar yang merata, terutama di wilayah pedesaan.
Ia menyebut sejumlah program prioritas yang akan dijalankan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi di tahun anggaran 2025.
“Kami terus percepat pembangunan infrastruktur dasar seperti rumah tidak layak huni (Rutilahu), sanitasi, jalan lingkungan, dan penerangan. Itu menjadi prioritas, apalagi sesuai amanah 100 hari kerja kami,” ujar Ade.
Kepala Disperkimtan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir, menjelaskan bahwa sepanjang 2025 pihaknya menargetkan pembangunan 1.670 unit Rutilahu, 1.652 unit sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPALD-S), serta 1.246 titik penerangan jalan umum lingkungan (PJUL).
Program Rutilahu yang kini dikembangkan sebagai Rumah Gotong Royong disebut sejalan dengan arahan Presiden RI dan selaras dengan semangat “Bekasi Bangkit, Maju, Sejahtera”.
“Rutilahu menyasar warga asli Kabupaten Bekasi yang memiliki alas hak tanah jelas dan tidak berdiri di atas lahan negara atau fasilitas umum. Pengusulannya melalui LPM dan BKM di tingkat desa atau kelurahan,” jelas Chaidir.
Ia menambahkan bahwa pendanaan program Rutilahu tidak hanya bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi, tetapi juga dari APBD Provinsi Jawa Barat. Pada 2025, jumlah penerima bantuan rumah naik dari 1.600 menjadi 1.670 unit.
Sementara itu, program SPALD-S yang bertujuan meningkatkan sanitasi lingkungan serta mendukung penurunan angka stunting akan menjangkau 14 kecamatan. Rinciannya, 765 unit bersumber dari APBD Kabupaten dan 887 unit dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat.
“Kami bangun sanitasi layak agar warga tidak lagi buang air besar sembarangan (BABS). SPALD-S akan terus berlanjut selama masih ada kebutuhan. Ini bagian dari upaya membangun lingkungan yang sehat dan bebas stunting,” tegas Chaidir.
Untuk mendukung efektivitas program ini, Disperkimtan menggandeng Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dalam pelaksanaan mulai dari survei hingga intervensi terhadap warga penerima manfaat.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berharap, berbagai program infrastruktur dasar tersebut mampu memperbaiki kualitas hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan mendorong kemajuan pembangunan daerah secara inklusif.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.