Kabupaten Bekasi — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi resmi mengajukan permohonan penghapusan aset sebagai langkah awal untuk mempercepat proses relokasi sekolah-sekolah yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.
Langkah ini diambil menyusul polemik berkepanjangan terkait relokasi SDN Burangkeng 04, yang hingga kini masih tertunda karena belum adanya kepastian terkait lahan pengganti.
“Usulan penghapusan aset sudah kami sampaikan. Sekarang tinggal menunggu penetapan lokasi penggantinya,” ujar Pranoto, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Bekasi, Selasa (29/7/2025).
Minta Dukungan dari OPD Terkait
Pranoto menegaskan, Dinas Pendidikan tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani proses relokasi ini.
Ia berharap ada kerja sama lintas instansi, mulai dari BPKAD, Disperkimtan, hingga ATR/BPN, agar proses administrasi dan teknis relokasi bisa segera tuntas.
“Kami ingin fokus pada peningkatan mutu pendidikan, bukan terus-menerus disibukkan dengan persoalan lahan. Maka dari itu perlu sinergi antar-OPD,” tegasnya.
Proyek Tol Japek II Selatan merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang berdampak langsung pada sejumlah fasilitas publik, termasuk sekolah-sekolah dasar dan menengah.
Ketertundaan relokasi dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan dan kualitas proses belajar-mengajar di wilayah terdampak.
Dengan pengajuan penghapusan aset ini, Dinas Pendidikan berharap proses relokasi dapat segera terealisasi demi kepentingan dan kenyamanan para siswa.
Kekinian, Puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam wali murid SDN Burangkeng 04, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor ATR/BPN Kabupaten Bekasi.
Mereka menuntut percepatan relokasi sekolah yang terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.
Dalam aksi tersebut, para demonstran menyuarakan keresahan atas belum adanya kepastian lokasi baru sekolah, padahal pembangunan proyek tol sudah berlangsung di dekat area sekolah.
“Kami minta segera relokasi, kami tidak mau demerger,” teriak salah satu peserta aksi di tengah kerumunan.
Belajar di Tengah Kebisingan Proyek
Saat ini, para siswa SDN Burangkeng 04 masih harus menjalani proses belajar-mengajar di gedung lama, yang lokasinya hanya beberapa meter dari area proyek tol yang sedang dibangun.
Hal ini menyebabkan terganggunya proses pembelajaran akibat kebisingan yang ditimbulkan.
“Kasihan anak-anak, setiap hari belajar itu berisik. Bagaimana mereka bisa konsentrasi?” ujar seorang ibu dengan nada kesal.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.