Bekasi  

Relokasi SDN Burangkeng 04 Mandek, DPRD Kritik Disdik Bekasi, Wali Murid Turun ke Jalan

Kabupaten Bekasi - SDN Burangkeng 04 ditengah pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.
SDN Burangkeng 04 ditengah pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam.

Kabupaten Bekasi — Proses relokasi SDN Burangkeng 04 di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, yang terdampak pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan Paket IIA Setu–Sukaragam, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.

Sorotan itu datang dari kalangan legislatif hingga para orang tua siswa yang kini mulai turun ke jalan menuntut kepastian relokasi.

DPRD Kritik Lambannya Administrasi Dinas Pendidikan

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Dapil I, Sarif Marhaendi, menyesalkan lambannya penanganan administrasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi.

Hingga 24 Juli 2025, Disdik belum mengajukan surat permohonan penghapusan aset ke BPKAD—langkah penting sebelum relokasi bisa dilakukan.

“Padahal Jasamarga Japek Selatan sudah menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya relokasi. Tapi Disdik malah belum menyelesaikan surat menyurat. Ini bukan pekerjaan teknis berat, hanya administrasi, kenapa sampai berbulan-bulan belum selesai?” ujar Sarif dengan nada kecewa.

Sarif, yang juga anggota Komisi III DPRD, mengaku telah menyampaikan keluhan ini kepada Ketua Komisi IV DPRD sebagai mitra kerja Disdik, dan mendesak agar proses administrasi segera dirampungkan demi menjaga hak-hak siswa.

Disdik Akhirnya Ajukan Permohonan Penghapusan Aset

Menanggapi polemik ini, Disdik Kabupaten Bekasi akhirnya resmi mengajukan permohonan penghapusan aset sebagai langkah awal untuk mempercepat relokasi sekolah yang terdampak, termasuk SDN Burangkeng 04.

“Usulan penghapusan aset sudah kami sampaikan. Sekarang tinggal menunggu penetapan lokasi penggantinya,” ujar Pranoto, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Bekasi, Selasa (29/7/2025).

Ia menegaskan bahwa Disdik tidak bisa bekerja sendirian. Pranoto meminta sinergi dari BPKAD, Disperkimtan, dan ATR/BPN untuk mempercepat proses relokasi.

“Kami ingin fokus pada mutu pendidikan, bukan terus-menerus terjebak dalam urusan lahan. Maka perlu dukungan antar-OPD,” tegasnya.

Wali Murid Demo di Kantor ATR/BPN, Tuntut Relokasi Sekolah

Kekinian, puluhan ibu-ibu yang merupakan wali murid SDN Burangkeng 04 melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor ATR/BPN Kabupaten Bekasi. Mereka menuntut agar kepastian relokasi sekolah segera diberikan.

“Kami minta segera relokasi, kami tidak mau demerger,” teriak salah satu peserta aksi.

Dalam aksinya, para orang tua mengeluhkan ketidakpastian lokasi baru sekolah, padahal pembangunan proyek tol sudah berjalan tepat di samping sekolah lama.

Belajar di Tengah Kebisingan Proyek Tol

Saat ini, para siswa SDN Burangkeng 04 masih mengikuti kegiatan belajar-mengajar di gedung lama yang hanya berjarak beberapa meter dari area konstruksi proyek tol. Kebisingan dari alat berat dan pekerjaan proyek membuat proses belajar terganggu.

“Kasihan anak-anak, setiap hari belajar itu berisik. Bagaimana mereka bisa konsentrasi?” ujar seorang ibu yang ikut dalam aksi.

Proyek Strategis Nasional, Tapi Rawan Ganggu Pendidikan

Pembangunan Tol Japek II Selatan merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas wilayah.

Namun, proyek ini berdampak langsung pada sejumlah fasilitas publik, termasuk SDN Burangkeng 04, yang hingga kini belum mendapatkan lokasi pengganti yang jelas.

Dengan pengajuan penghapusan aset yang sudah dilakukan, publik kini berharap pemerintah daerah dapat segera menentukan lahan pengganti, agar relokasi bisa dilakukan dan para siswa bisa belajar dengan nyaman serta aman.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *