Kabupaten Bekasi — NM (50), pria yang ditangkap karena melakukan aksi perampokan di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mengaku nekat merampok karena tekanan ekonomi.
Dalam konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi, Kamis (31/7/2025), NM mengungkapkan bahwa ia melakukan aksi kriminal tersebut karena anaknya kelaparan.
“Anak saya lapar, ya gimana saya enggak narik (merampok),” ujar NM di hadapan awak media.
NM diketahui pernah bekerja sebagai sopir dan tukang bangunan. Bahkan, ia sempat membantu membangun rumah milik korban, yang merupakan kenalannya saat di lembaga pemasyarakatan (Lapas).
“Saya bantu bangun rumah juga. Saya di-calling, karena teman saya itu dulu kenal pas di Lapas,” katanya.
Dalam menjalankan aksinya, NM tidak sendirian. Ia beraksi bersama satu rekannya dengan cara masuk ke rumah korban dan menodongkan pisau.
Mereka berhasil membawa kabur dua unit sepeda motor dan satu telepon genggam. Uang hasil rampokan itu, kata NM, digunakan untuk membeli makanan.
“Sebetulnya saya nggak tega, tapi takut kedengaran warga,” ucapnya.
Kepada polisi, NM mengaku sakit hati terhadap korban karena merasa tidak dibayar atas pekerjaan yang pernah dilakukannya.
“Saya antar-jemput waktu itu, tapi enggak digaji. Saya kesal, apalagi anak saya lapar, minta makan,” tuturnya.
NM juga mengaku telah tiga kali melakukan aksi serupa. Kini, ia ditahan dan dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.