Kabupaten Bekasi – Perum Bulog mengalokasikan dua ton beras setiap pekan untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan lewat pasar murah.
Kepala Perum Bulog Karawang, Umar Said, mengatakan logistik beras sudah disiapkan dan akan didistribusikan secara rutin bekerja sama dengan pemerintah daerah, instansi vertikal, dan lembaga lainnya.
“Program ini bersifat berkelanjutan, termasuk kerja sama dengan kejaksaan untuk memastikan penyaluran tepat sasaran,” ujarnya dikutip, Kamis (14/8/2025).
Umar memastikan stok beras mencukupi berkat optimalisasi penyerapan hasil panen petani. Tahun ini, Bulog Karawang telah menyerap 90.000 ton gabah, setara 110 persen dari target tahunan. “Stok melimpah. Kami harap pasar murah bisa optimal membantu mengendalikan inflasi di Bekasi,” katanya.
Badan Pusat Statistik mencatat adanya fluktuasi harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi. Lonjakan harga terjadi pada triwulan I-2025, terutama akibat kenaikan harga cabai.
Namun pada Agustus 2025, harga bahan pokok mulai turun. Indeks Perubahan Harga (IPH) minggu pertama Agustus tercatat 0,65, lebih rendah dibandingkan 1,15 pada akhir Juli.
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyebut penurunan harga ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk Bulog.
“Mengendalikan inflasi daerah, menjaga stabilitas harga, sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat itu kuncinya. Pasar murah mudah-mudahan bermanfaat,” ujarnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
