Bekasi  

Gempa Bekasi M 4,9, 106 Warga Terdampak dan Puluhan Bangunan Rusak di Karawang-Bekasi

Kabupaten Bekasi - Kondisi Bangunan Mushola yang Roboh pasca gempa dengan Magnitudo 4,9 di Desa Sukabungah, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8), malam. Ist/Gobekasi.id
Kondisi Bangunan Mushola yang Roboh pasca gempa dengan Magnitudo 4,9 di Desa Sukabungah, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8), malam. Ist/Gobekasi.id

Bekasi – Sebanyak 106 orang dari 40 kepala keluarga (KK) terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025). Gempa darat itu berpusat 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi.

Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Andrie Setiawan, mengatakan gempa juga merusak sejumlah bangunan di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.

“Di Kabupaten Karawang tercatat empat rumah rusak ringan, 31 rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dua rumah terdampak, empat fasilitas kesehatan terdampak, satu bangunan aula terdampak, satu tempat ibadah terdampak, dan satu sarana pendidikan terdampak,” ujar Andrie dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).

Bangunan rusak tersebut tersebar di 10 desa di Kabupaten Karawang, antara lain Parungsari, Wanakerta, dan Mulyajaya di Kecamatan Telukjambe Barat; Desa Curug di Kecamatan Klari; Desa Ciptasari dan Cintaasih di Kecamatan Pangkalan; Desa Kutamaneuh, Kutalanggeng, dan Cintawargi di Kecamatan Tegalwaru; serta Desa Parungmulya di Kecamatan Ciampel.

Sementara di Kabupaten Bekasi, kerusakan terjadi di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.

“Di Kabupaten Bekasi satu tempat ibadah terdampak,” tambah Andrie.

Ia menegaskan, data jumlah warga terdampak dan kerusakan bangunan merupakan pembaruan terakhir pada pukul 07.55 WIB, Kamis (21/8/2025).
Saat ini BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, bersama aparat setempat untuk mendata sekaligus memantau langsung kondisi lapangan.

“Masih dalam validasi data terdampak dan dalam penanganan tim di lapangan. Data ini bersifat dinamis,” ungkap Andrie.

Berdasarkan data resmi BPBD Jabar, sepanjang Januari–Agustus 2025 telah terjadi empat kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat, meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.

Secara keseluruhan, hingga Kamis (21/8/2025), bencana alam yang paling dominan di Jabar adalah cuaca ekstrem dengan 509 kejadian, disusul tanah longsor 295 kejadian, banjir 198 kejadian, kebakaran lahan 6 kejadian, dan kekeringan 4 kejadian.

BPBD Jabar mencatat total 564.842 orang terdampak bencana alam sepanjang 2025, dengan 68 orang di antaranya meninggal dunia. Sementara kerugian materi meliputi 1.320 bangunan rusak berat, 2.808 rusak sedang, 5.261 rusak ringan, dan 119.704 bangunan terendam.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *