Opini  

Peran Publik Figur dalam Membongkar Kasus Kekerasan Seksual: Pelajaran dari Kasus di Bekasi

Kabupaten Bekasi - ZA (22) dan SA (21), korban pencabulan tokoh agama berpengaruh di Bekasi dalam podcast dr. Richard Lee.
ZA (22) dan SA (21), korban pencabulan tokoh agama berpengaruh di Bekasi dalam podcast dr. Richard Lee.

Kabupaten Bekasi – Kasus pelecehan seksual yang menimpa dua anak muda di Bekasi dan melibatkan seorang tokoh agama kembali membuka mata kita, betapa rentannya korban menghadapi tekanan sosial ketika mencoba bersuara. Tidak jarang, kasus seperti ini tenggelam karena pelaku memiliki posisi terhormat di masyarakat.

Namun, kali ini ada yang berbeda. Kehadiran publik figur seperti dr. Richard Lee berhasil membawa kasus ini ke permukaan. Melalui platform podcast miliknya, suara korban tidak hanya terdengar, tetapi juga mendapat atensi luas hingga akhirnya polisi bergerak cepat menetapkan tersangka.

Ini menunjukkan satu hal penting: publik figur dengan platform besar punya peran strategis sebagai “jembatan suara” bagi mereka yang tak berdaya. Richard Lee menggunakan popularitas dan pengaruhnya untuk membuka ruang aman bagi korban. Di saat yang sama, ia juga menunjukkan keberpihakannya dengan memberikan bantuan hukum dan psikologis.

Tindakan ini harus diapresiasi, karena tidak semua influencer atau tokoh publik berani menyentuh isu sensitif seperti kekerasan seksual, apalagi jika pelaku berasal dari kalangan yang disegani.

Namun, di balik apresiasi ini, ada pesan penting yang harus digarisbawahi: negara tetap harus hadir lebih kuat. Kasus-kasus kekerasan seksual tidak boleh hanya bergantung pada viralitas di media sosial atau keberanian satu dua figur publik. Dibutuhkan mekanisme hukum yang responsif, aparat yang peka, serta lingkungan sosial yang tidak lagi menyalahkan korban.

Kita semua tahu, korban kekerasan seksual seringkali menghadapi stigma ganda: menjadi korban sekaligus disalahkan. Inilah mengapa dukungan publik figur sangat membantu, karena bisa mematahkan budaya bungkam dan menumbuhkan solidaritas masyarakat.

Kasus Bekasi ini seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak untuk menguatkan komitmen dalam melawan kekerasan seksual. Jangan biarkan keberanian korban sia-sia. Jangan biarkan kasus hanya berhenti di trending topic. Perlindungan, keadilan, dan pemulihan korban harus menjadi prioritas utama.

Penulis: Mochamad Yacub Ardiansyah

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *