Bekasi  

Program Sekolah Lansia Bikin Kakek-Nenek di Bekasi Jadi Produktif Lagi

Kota Bekasi - Dialog interaktif Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Bekasi, Kusnanto Saidi. Foto: Ist/Gobekasi.id.
Dialog interaktif Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Bekasi, Kusnanto Saidi. Foto: Ist/Gobekasi.id.

Kota Bekasi — Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe menegaskan bahwa para lanjut usia (lansia) bukan beban, melainkan aset sosial dan ekonomi yang masih bisa berkontribusi besar bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan dalam dialog interaktif di Radio Dakta Bekasi, bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Bekasi, Kusnanto Saidi.

Acara ini membahas program pemberdayaan lansia yang tengah digencarkan Pemerintah Kota Bekasi untuk menjawab tantangan peningkatan populasi warga berusia di atas 60 tahun.

Lansia Bukan Beban, Tapi Teladan

Dalam dialognya, Abdul Harris menyoroti bahwa meningkatnya jumlah penduduk lansia adalah fenomena nasional, termasuk di Kota Bekasi. Menurutnya, pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan mereka tetap sehat, aktif, dan produktif.

“Pemerintah wajib menyediakan layanan kesehatan yang ramah lansia di puskesmas dan rumah sakit. Kami juga mendorong kegiatan sosial agar para lansia tetap sehat, aktif, dan bahagia,” ujar Abdul Harris.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan banyak lansia yang justru masih semangat berwirausaha dan berdaya.

“Kita melihat banyak lansia yang masih menanam cabai, membudidayakan maggot, hingga membuat olahan makanan. Ini inspirasi luar biasa — produktivitas tidak berhenti di usia lanjut,” tambahnya.

Peran Keluarga Jadi Kunci

Abdul Harris juga menekankan pentingnya dukungan keluarga agar lansia tidak merasa terabaikan. Ia mengajak masyarakat untuk ikut aktif mengantarkan orang tua mereka mengikuti kegiatan di sekolah lansia.

“Sebagai anak, kita bertanggung jawab menjaga orang tua. Salah satunya dengan mengantarkan mereka ke sekolah lansia agar tetap merasa dihargai dan aktif,” ungkapnya.

Bekasi Punya 13 Sekolah Lansia, Juara 2 se-Jawa Barat

Sementara itu, Kepala DP2KB Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, menjelaskan bahwa Pemkot Bekasi kini mengelola 13 sekolah lansia dengan lebih dari 1.700 peserta aktif.

“Sekolah lansia ini bukan hanya tempat berkumpul, tapi wadah pembelajaran agar mereka lebih mandiri dan percaya diri. Kami juga melatih mereka membuat kue, menanam bibit, hingga mengelola maggot untuk ekonomi produktif,” terang Kusnanto.

Ia juga mengumumkan bahwa Kota Bekasi berhasil meraih Juara 2 Pemberdayaan Lansia Terbaik se-Jawa Barat, berkat inovasi yang terus dikembangkan.

Lansia Bukan Objek, Tapi Subjek Pembangunan

Menutup dialog, Abdul Harris menyampaikan harapannya agar seluruh lansia di Kota Bekasi dapat terjangkau oleh program pemberdayaan tanpa terkecuali.

“Kami ingin lansia tidak hanya menjadi objek bantuan, tapi juga subjek pembangunan. Mudah-mudahan kerja sama lintas sektor terus berjalan agar semakin banyak lansia yang bisa merasakan manfaatnya,” pungkasnya.

(Advertorial)

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *