Kota Bekasi – Suasana Konferensi Cabang (Konfercab) ke-3 Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Bekasi mendadak ricuh pada Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Merapi Merbabu, Rawalumbu, itu semula berjalan lancar sebelum ketegangan pecah di tengah sambutan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Kericuhan terjadi saat sekelompok massa yang mengaku sebagai kader aktif GMNI datang dan memaksa masuk ke area acara.
Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan orang mendobrak pintu utama hotel sambil meneriakkan kekecewaan karena merasa tidak dilibatkan dalam pelaksanaan Konfercab.
Situasi memanas ketika massa mencoba menerobos barisan panitia dan petugas keamanan. Adu dorong dan adu mulut pun tak terhindarkan. Ketegangan mencapai puncak ketika sebagian massa berhasil menembus aula, memicu baku hantam antarpeserta.
Beberapa orang berusaha melerai, namun suasana semakin kacau saat piring dan gelas beterbangan di tengah kerumunan.
Panitia terpaksa menghentikan seluruh rangkaian acara. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, langsung dievakuasi keluar ruangan oleh petugas keamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kericuhan ini diduga dipicu ketidakpuasan sejumlah kader aktif GMNI terhadap panitia yang dianggap menutup ruang partisipasi dan bersikap tidak demokratis. Mereka menuntut agar Konfercab ditunda hingga tercapai kesepakatan bersama.
Sementara itu, Ketua DPC PA GMNI Kota Bekasi, Heri Purnomo, menegaskan Konfercab merupakan agenda rutin lima tahunan sesuai arahan DPD Persatuan Alumni GMNI Jakarta Raya.
“Kegiatan hari ini sebenarnya agenda lima tahunan. Ini bagian dari proses pergantian pengurus sekaligus ruang musyawarah para alumni,” ujar Heri.
Heri menyebut kericuhan itu hanya dampak miskomunikasi semata.
“Menurut saya ini dinamika biasa. Mereka adik-adik kita juga semua. Mungkin hanya miskomunikasi saja,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Konfercab PA GMNI berbeda dengan kegiatan GMNI aktif, karena hanya berfokus pada para alumni.
“Ini kegiatan alumni, bukan kegiatan GMNI aktif. Kami hanya musyawarah menentukan siapa yang mengorganisir para alumni,” jelasnya.
Menanggapi tudingan tidak mengundang pihak tertentu, Heri membantah keras.
“Saya selalu bilang undang semua. Semakin banyak yang hadir semakin baik. Kalau ada yang belum datang, mungkin karena komunikasi yang belum nyambung,” ucapnya.
Heri memastikan panitia siap berdialog untuk meredam ketegangan.
“Kalau memang ada permasalahan, mari dibicarakan baik-baik. Kita semua keluarga besar GMNI,” ujarnya.
Pasca-kericuhan, panitia menunggu arahan DPD dan DPP PA GMNI Jakarta Raya terkait kelanjutan acara.
“Kita akan selesaikan secara baik-baik, tetap menjunjung semangat musyawarah dan kekeluargaan,” tutup Heri.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.