Kota Bekasi – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disindir karena dinilai belum mau mendengar aspirasi warga Kota Bekasi terkait kebutuhan ruang bagi anak muda, khususnya di bidang otomotif.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengcab Kota Bekasi, Komarudin saat acara Drag Bike yang digelar di Lintasan Reka Vida 2025, Sabtu (18/10/2025).
Ia menyebut Kota Bekasi seharusnya mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengingat posisinya sebagai kota penyangga sekaligus “etalase” bagi provinsi tersebut.
“Bekasi ini etalasenya Jawa Barat. Kalau Bekasi berantakan, yang malu Jawa Barat. Tapi kalau tertata dan punya ruang bagi anak muda, Jawa Barat juga akan bangga,” kata Komar di lokasi acara.
Komar menilai Dedi Mulyadi, yang dikenal aktif menyuarakan aspirasi masyarakat, justru belum menunjukkan kepeduliannya terhadap kebutuhan ruang ekspresi anak muda Bekasi.
“Saya agak cukup tegas menyatakan, Kang Dedi sampai hari ini belum mau mendengar aspirasi anak-anak muda Bekasi. Salah satunya soal pembangunan sirkuit. Kami butuh tempat, bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Menurutnya, banyak anak muda Bekasi yang memiliki minat besar di dunia otomotif, tetapi belum memiliki tempat aman dan legal untuk menyalurkan hobinya.
“Kita nggak bicara soal balap liar, tapi ruang kreatif. Sirkuit itu bukan tempat kriminal, tapi wadah aktivitas anak muda yang produktif,” ujarnya.
Komar juga mengingatkan bahwa keberadaan ruang publik semacam itu akan memberi dampak ekonomi yang luas, dari sektor bengkel, penjualan spare part, hingga produk UMKM.
“Kalau tempat itu ada, otomatis ekonomi kreatif tumbuh. Anak-anak bisa jualan, bikin event, bikin karya. Tapi kalau ruangnya nggak ada, mereka turun ke jalan,” jelasnya.
Meski begitu, Komar menyebut Wali Kota Bekasi sudah menunjukkan dukungan moral terhadap kegiatan otomotif di kota tersebut.
“Pak Wali Kota sudah saya komunikasikan dan beliau mendukung. Tinggal kita tunggu langkah nyata dalam penganggaran dan penentuan lokasi yang strategis,” katanya.
Ia menegaskan, sirkuit bukan hanya untuk balapan, tapi juga ruang kreatif dan sosial bagi generasi muda.
“Kalau lahan sudah ada, pembangunan fisiknya nggak besar, belasan miliar saja bisa jadi,” pungkasnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.