Bekasi  

Jasamarga Transjawa Tol Perkuat Konektivitas, Pangkas Waktu Jakarta–Surabaya hingga 10 Jam

Bekasi - Jalan Tol yang dikelola oleh Jasamarga. Foto: Ist/Gobekasi.id.
Jalan Tol yang dikelola oleh Jasamarga. Foto: Ist/Gobekasi.id.

Bekasi — PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) terus menegaskan perannya sebagai penghubung utama jalur ekonomi di Pulau Jawa. Melalui empat representative office yang membentang di ruas-ruas strategis — Jakarta–Cikampek, Palimanan–Kanci, Semarang Seksi A, B, C, hingga Surabaya–Gempol — perusahaan ini menjadi tulang punggung konektivitas antardaerah sekaligus penggerak efisiensi logistik nasional.

Momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini, bagi JTT, bukan sekadar seremoni. “Semangat persatuan dan gotong royong menjadi fondasi kami dalam membangun konektivitas bangsa,” kata Ria Marlinda Paallo, Vice President Corporate Secretary & Legal PT Jasamarga Transjawa Tol, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

Ia menegaskan, JTT terus melakukan inovasi dalam pengelolaan dan peningkatan kualitas layanan jalan tol. “Kami berkomitmen menghadirkan layanan jalan tol yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mendukung kelancaran arus barang dan mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Jalan Tol sebagai Urat Nadi Ekonomi

Dari Januari hingga September 2025, lebih dari 45 juta kendaraan logistik tercatat melintas di ruas tol yang dikelola JTT. Angka ini menegaskan posisi Trans Jawa sebagai koridor vital distribusi barang yang menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, dan pusat perdagangan di sepanjang Pulau Jawa.

Efisiensi yang dihasilkan pun signifikan. Berdasarkan hitungan peta digital, perjalanan Jakarta–Surabaya melalui tol Trans Jawa menempuh jarak 783 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata 9 jam 30 menit. Sementara lewat jalur non-tol, jarak nyaris sama — 790 kilometer — tapi memakan waktu hingga 19 jam 21 menit. Artinya, keberadaan tol Trans Jawa memangkas waktu perjalanan lebih dari 10 jam, menghadirkan efisiensi logistik yang sulit ditandingi.

Pemeliharaan dan Inovasi Berkelanjutan

Untuk menjaga kenyamanan pengguna jalan, JTT rutin melakukan pemeliharaan melalui pekerjaan scrap filling overlay (SFO), patching, dan rekonstruksi di sejumlah titik prioritas. Seluruh kegiatan dilakukan tanpa mengorbankan keselamatan pengguna jalan dan disertai sosialisasi melalui kanal informasi resmi, media luar ruang, serta Dynamic Message Sign (DMS) di lapangan.

JTT juga memperkuat sistem monitoring lalu lintas berbasis digital guna memastikan arus kendaraan tetap lancar, terutama di jalur padat seperti Jakarta–Cikampek dan Palimanan–Kanci yang menjadi simpul utama transportasi barang.

Dari ESG hingga UMKM

Tak hanya fokus pada aspek konektivitas, JTT juga mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh lini operasionalnya. Di antaranya melalui penggunaan energi surya di fasilitas tol, pengelolaan sampah terpadu di rest area, serta penanaman pohon di sepanjang koridor jalan tol untuk menekan emisi karbon.

Untuk memperkuat ekonomi lokal, JTT membuka ruang bagi pelaku UMKM di area istirahat dan pelayanan (rest area). Kini, lebih dari 30 persen tenant rest area JTT diisi oleh usaha lokal yang tumbuh di sekitar wilayah operasional.

Konektivitas dan Semangat Sumpah Pemuda

Dengan deretan inisiatif itu, JTT berupaya menghadirkan layanan jalan tol yang aman, nyaman, dan berdaya saing tinggi, sekaligus memperkuat konektivitas antardaerah yang menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi nasional.

Semangatnya sejalan dengan nilai Sumpah Pemuda — bersatu, berinovasi, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *