Bekasi — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan memimpin langsung peluncuran perdana penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau yang dikenal sebagai smartboard di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi, Senin (17/11/2025).
Peresmian ini menjadi tonggak penting implementasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan, yang menandai dimulainya era baru digitalisasi pembelajaran di bawah pemerintahan Kabinet Merah Putih.
Langkah ini disebut sebagai manifestasi konkret visi Prabowo dalam mempercepat pemerataan kualitas pendidikan melalui teknologi.
Langkah Cepat Pemerintah di Bidang Pendidikan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengonfirmasi jadwal peluncuran tersebut dan menyebutnya sebagai tindak lanjut langsung dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran.
“Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan penggunaan Interactive Flat Panel atau smartboard untuk sekolah di Bekasi pada Senin, 17 November 2025. Ini adalah langkah konkret dari Instruksi Presiden untuk merevitalisasi satuan pendidikan dan mengimplementasikan digitalisasi pembelajaran,” ujar Abdul Mu’ti saat konferensi pers di kantor Kemendikdasmen, Selasa (11/11/2025).
Program smartboard menjadi bagian dari target ambisius pemerintah untuk memastikan setiap sekolah memiliki minimal tiga unit IFP pada tahun 2026.
“Pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk pengadaan perangkat ini. Ribuan sekolah di berbagai provinsi telah menerima unit smartboard melalui skema bantuan pusat,” tambah Mu’ti.
Kelas Baru, Cara Baru Belajar
Perangkat Interactive Flat Panel memungkinkan guru dan siswa berinteraksi dalam kelas digital yang lebih dinamis. Dengan teknologi layar sentuh interaktif, tampilan multimedia, dan konektivitas daring, proses belajar diharapkan menjadi lebih visual, partisipatif, dan kontekstual.
Presiden Prabowo dalam sejumlah pernyataan sebelumnya menekankan dua manfaat utama dari digitalisasi pendidikan ini.
Pertama soal Peningkatan Kualitas Interaksi. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami karena bersifat visual dan interaktif.
Kemdudian soal Kemerataan Akses Guru Terbaik. Sekolah di daerah terpencil bisa mengakses pelajaran dari guru-guru unggulan di pusat melalui sistem pembelajaran jarak jauh.
“Dengan smartboard, seorang siswa di Bekasi, Papua, atau Natuna bisa belajar dari sumber daya terbaik yang sama. Ini bagian dari komitmen mewujudkan Generasi Emas 2045,” ujar Prabowo dalam arahannya di rapat kabinet beberapa waktu lalu.
Dari Bekasi untuk Indonesia
Pemilihan Bekasi sebagai lokasi peluncuran perdana bukan tanpa alasan. Wilayah ini dianggap representatif sebagai kota penyangga ibu kota dengan pertumbuhan penduduk muda yang pesat, namun masih menghadapi tantangan dalam pemerataan kualitas fasilitas pendidikan.
Peluncuran di Bekasi juga diharapkan menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat adopsi teknologi pendidikan.
Landasan Hukum dan Arah Kebijakan
Implementasi program smartboard memiliki dasar hukum kuat melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 yang mengatur tiga pilar utama: Revitalisasi sekolah negeri menjadi pusat pembelajaran unggul. Pembangunan infrastruktur teknologi pendidikan di seluruh jenjang. Peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan digital.
Instruksi ini juga mendorong setiap pemerintah daerah untuk mengalokasikan minimal 10 persen dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan bagi penguatan sistem digitalisasi pembelajaran.
“Digitalisasi bukan sekadar alat bantu, tetapi strategi utama dalam pemerataan mutu pendidikan,” ujar Mu’ti.
Tantangan dan Harapan
Meski peluncuran ini disambut positif, sejumlah tantangan masih membayangi. Salah satunya adalah kesiapan sumber daya manusia di sekolah, terutama guru, dalam memanfaatkan teknologi baru ini.
Dari hasil evaluasi Kemendikdasmen, sekitar 40 persen guru di sekolah negeri masih membutuhkan pelatihan lanjutan dalam pengoperasian smartboard dan integrasi pembelajaran berbasis digital.
Selain itu, masih ada kesenjangan akses internet dan listrik di beberapa daerah yang berpotensi menghambat efektivitas program.
Momentum Transformasi Pendidikan Nasional
Peluncuran di Bekasi diyakini akan menjadi simbol dimulainya fase baru pendidikan nasional yang lebih modern, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Pendidikan digital adalah jembatan antara semangat kemandirian dan inovasi. Pemerintah berkomitmen memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal di era teknologi,” kata Prabowo dalam pernyataan resminya.
Langkah ini, lanjutnya, bukan sekadar transformasi alat belajar, melainkan transformasi cara berpikir: dari penghafalan menuju pemahaman, dari pasif menuju aktif, dan dari lokal menuju global.
Dari Kelas ke Masa Depan
Senin depan, saat Presiden Prabowo menyalakan smartboard pertama di Bekasi, bukan hanya sebuah layar digital yang menyala. Di baliknya, ada harapan besar agar setiap ruang kelas di Indonesia menjadi jendela bagi masa depan bangsa — tempat di mana teknologi dan pendidikan berpadu membentuk generasi yang siap bersaing di dunia tanpa batas.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.













