Kabupaten Bekasi — Tumpukan limbah medis kembali ditemukan warga di sebuah tempat pembuangan sampah liar di Kampung Jarakosta, Desa Danau Indah, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Di antara sampah rumah tangga, tampak selang infus, botol infus, hingga sarung tangan karet berserakan. Sebagian terlihat seperti baru digunakan.
Eka (36), warga Cikarang Barat, mengatakan penemuan itu bermula saat seorang warga sedang mencari rumput untuk kambing.
“Pas lihat, banyak botol infusan, selang, ada karet juga. Lumayan banyak dan kayaknya sengaja dibuang di situ. Bahaya, takut infeksi,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Lahan kosong di belakang pabrik itu memang telah lama menjadi TPS liar. Meski sempat dilarang, sebagian warga masih membuang sampah ke lokasi tersebut.
Ironisnya, limbah medis—yang seharusnya diolah secara khusus—ikut ditumpuk dan sebagian diduga dibakar. Pada beberapa titik tampak bekas pembakaran yang menyisakan plastik meleleh dan botol infus menghitam.
Jejak Lama yang Terungkap
Pegiat lingkungan di Bekasi, Sopyan, mengatakan temuan limbah medis bukan pertama kali terjadi. Kasus serupa pernah dilaporkan warga pada Agustus 2025. Saat itu warga menemukan botol infus lengkap dengan selangnya.
“Laporan masuk ke kami, dan setelah dicek memang betul itu limbah medis. Kami langsung sampaikan ke dinas terkait agar ditangani. Tapi sekarang muncul lagi,” kata Sopyan.
Dari penelusurannya, praktik pembuangan limbah medis ini diduga telah berlangsung cukup lama. Jumlah sampah yang semakin banyak menjadi petunjuknya. Warga menyebut melihat seseorang membuang limbah itu pada malam hari.
“Pelakunya sudah dikenali dari wajahnya, tapi belum tahu namanya. Hampir tiap malam buang limbah. Ini sangat meresahkan, apalagi limbah bekas penyakit,” kata Sopyan.
Pemerintah Dinilai Tutup Mata
Menurut Sopyan, laporan sudah berkali-kali disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi, namun respons dinilai lamban.
“Harusnya pemerintah desa, kecamatan, DLH Bekasi, sampai KLHK tegas menindak. Tapi yang terjadi seperti dibiarkan,” ujarnya.
DLH: Diduga Berasal dari Klinik Terdekat
Juru bicara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dedy Kurniawan, membenarkan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi untuk menelusuri asal limbah medis tersebut. Hasil awal, limbah diduga kuat berasal dari sebuah klinik kesehatan di sekitar Jarakosta.
“Dugaannya dari klinik yang enggak jauh dari situ. Dilihat dari warnanya, limbahnya masih baru,” kata Dedy.
DLH menyatakan telah menutup TPS liar tersebut dan mengirim surat kepada pemilik lahan—sebuah perusahaan di kawasan itu—agar tidak lagi membiarkan aktivitas pembuangan sampah di lokasi tersebut. Untuk proses hukum, tim DLH disebut tengah mengumpulkan bukti dan keterangan.
“Sanksinya bisa pidana,” ujar Dedy.
Hingga kini, belum ada penjelasan mengenai status penyelidikan terhadap klinik yang diduga menjadi sumber limbah.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.













