Bekasi  

Nelayan Muaragembong Beralih ke Gas Melon, Harga Melonjak di Ujung Utara Bekasi

Kabupaten Bekasi - Nelayan di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mulai mengganti bahan bakar kapal mereka dari Pertalite ke LPG tiga kilogram. Foto: Ist/Gobekasi.id.
Nelayan di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mulai mengganti bahan bakar kapal mereka dari Pertalite ke LPG tiga kilogram. Foto: Ist/Gobekasi.id.

Kabupaten Bekasi – Para nelayan di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, mulai mengganti bahan bakar kapal mereka dari Pertalite ke LPG tiga kilogram. Upaya ini menjadi cara bertahan di tengah ongkos operasional yang kian mencekik dan tangkapan ikan yang terus menurun.

Ketua Kelompok Nelayan Pantai Bahagia, Endang (51) mengatakan sekitar 400 nelayan di wilayahnya kini memakai tabung gas melon untuk menggerakkan mesin perahu. Mereka memasang konverter khusus pada mesin tempel.

“Sekarang cari hematnya. Ikan semakin jauh, laut sudah tidak sehat. Mayoritas sudah beralih pakai tabung di sini,” ujarnya, Senin (9/12/2025).

Namun penghematan itu masih terbentur persoalan klasik: distribusi. Harga LPG di warung-warung pesisir tembus Rp25 ribu per tabung—jauh di atas Harga Eceran Tertinggi yang dipatok pemerintah Rp18.750. Kondisi jalan rusak dan akses menuju desa membuat suplai gas tidak lancar.

“Kendaraan pengangkut juga mikir-mikir untuk kirim,” kata Endang.

Saprudin, 43 tahun, salah satu nelayan, merasakan langsung selisih perhitungan itu. Dengan gas, biaya melaut berkisar Rp50 ribu hingga Rp70 ribu per perjalanan. Jika memakai bensin, ia harus merogoh kocek sekitar Rp100 ribu, lantaran harga Pertalite di pesisir bisa Rp14 ribu per liter.

“Satu tabung bisa sampai tiga hari, kalau bensin bisa 10 liter,” tuturnya.

Para nelayan berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi turun tangan memperbaiki infrastruktur jalan dan memastikan distribusi energi bersubsidi berjalan sebagaimana mestinya. Tanpa itu, mereka tetap berada dalam ironi: berhemat di laut, tercekik di darat.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.