Kabupaten Bekasi – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, meninjau kawasan pesisir Muaragembong yang kembali terendam rob dalam beberapa hari terakhir. Namun dari pernyataannya, pemerintah seolah menyadari betul bahwa bencana tahunan ini belum akan menemukan solusi dalam waktu dekat.
“Rob itu memang alam. Pemasangan tanggul di Tanjung Priok saja jebol. APBD kita tidak akan mampu menanganinya sepenuhnya,” ujar Ade saat menyambangi warga terdampak, pekan kemarin.
Ucapannya menggambarkan betapa lima desa di kecamatan paling utara Bekasi itu sudah menjadi “langganan” pasang air laut.
Ade menegaskan pemerintah daerah tidak memiliki kekuatan anggaran untuk membangun infrastruktur penahan rob berskala besar, seperti tanggul pemecah ombak dan peninggian garis pantai yang makin habis digerus abrasi.
Ia menyebut koordinasi lintas instansi sebagai satu-satunya jalur yang mungkin ditempuh.
“Kami tetap berkomitmen mencari solusi jangka panjang melalui koordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan risiko rob dan meningkatkan kualitas infrastruktur di Muaragembong,” katanya.
Selama rob berlangsung, aparat desa dan kecamatan dikerahkan membantu warga yang pemukimannya terendam.
BPBD Kabupaten Bekasi juga disiagakan untuk evakuasi dan distribusi bantuan. Namun upaya reaktif semacam itu tampaknya tak mampu mengimbangi laju abrasi dan kenaikan muka air laut yang terus mengancam.
“Kami ingin memastikan semuanya bersih, berfungsi, dan lestari—jalan lingkungan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, hingga aliran sungai termasuk Sungai Citarum,” kata Ade.
Di pesisir yang daratannya kian menipis itu, warga hanya bisa berharap janji koordinasi tidak kembali tenggelam oleh pasang yang datang hampir setiap bulan.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
