Kabupaten Bekasi – Suasana Pondok Pesantren Nurul Huda Setu, Kabupaten Bekasi, perlahan berubah. Di antara aktivitas belajar dan ibadah, bahasa Arab mulai terdengar lebih akrab di telinga para santri. Perubahan ini tidak datang tiba-tiba. Ia bermula dari kedatangan seorang syaikh dari Kairo.
Adalah Syaikh Sayyid Muhammad Sayyid, utusan (mab‘ūts) dari Universitas Kairo Mesir, yang sejak tiga bulan lalu membersamai proses pembelajaran di pesantren tersebut.
Dalam waktu yang relatif singkat, kemampuan bahasa Arab santri mengalami peningkatan signifikan, mencapai 70 persen. Sebuah capaian yang mencerminkan keberhasilan pendekatan pembelajaran yang dijalankan.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Setu, KH. Atok Romli Musthofa, menyampaikan rasa syukur atas perkembangan yang diraih para santri.
“Alhamdulillah, kehadiran Syaikh Sayyid Muhammad Sayyid membawa perubahan yang sangat terasa. Peningkatan kemampuan bahasa Arab santri hingga 70 persen ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang konsisten dan tepat mampu menghasilkan hasil yang nyata,” ungkapnya.
Menurut KH. Atok Romli Musthofa, penguatan bahasa Arab tidak hanya berdampak pada aktivitas belajar santri di pesantren, tetapi juga membuka peluang besar bagi santri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bertaraf internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Pendekatan yang diterapkan Syaikh Sayyid tidak terbatas pada ruang kelas. Selain kelas khusus bahasa Arab, pembelajaran juga diperkuat melalui pembiasaan berbahasa Arab di lingkungan pesantren. Mading bahasa Arab, stiker edukatif berbahasa Arab, serta penggunaan bahasa Arab dalam aktivitas harian menjadi bagian dari strategi membangun bi’ah ‘arabiyyah.
Direktur Pondok Pesantren Nurul Huda Setu, Marsal Amar, menjelaskan bahwa lingkungan belajar menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut.
“Penguatan bahasa Arab ini kami arahkan sebagai bekal santri untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi internasional, terutama di Timur Tengah. Dengan pendampingan langsung dari Syaikh, santri tidak hanya siap secara bahasa, tetapi juga siap menghadapi tuntutan akademik,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran utusan dari Universitas Kairo Mesir memberikan nilai tambah strategis bagi pesantren. Santri dapat memperoleh gambaran langsung mengenai standar pembelajaran dan budaya akademik di universitas-universitas ternama Timur Tengah.
Harapan tersebut turut dirasakan oleh para santri. Salah satu santri, Arya Khuzaimi, mengungkapkan bahwa peningkatan kemampuan bahasa Arab membuatnya lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan.
“Dengan pembiasaan bahasa Arab seperti sekarang, kami jadi lebih yakin dan berani bercita-cita untuk melanjutkan kuliah ke Timur Tengah,” ujarnya.
Pendampingan oleh Syaikh Sayyid Muhammad Sayyid direncanakan akan berlangsung selama tiga tahun ke depan. Dengan pendampingan jangka panjang tersebut, Pondok Pesantren Nurul Huda Setu optimis dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab sekaligus menyiapkan santri yang memiliki daya saing untuk menembus perguruan tinggi bertaraf internasional di kawasan Timur Tengah.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Penulis: Achmad Choiri Rojaki












