Bekasi  

Launching Air Minum Berbayar, Pemkot Bekasi Ajak Warga Ubah Pola Konsumsi

Kota Bekasi - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meresmikan spot air minum berbayar, Senin (15/12/2025). Foto: Septian/Gobekasi.id.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meresmikan spot air minum berbayar, Senin (15/12/2025). Foto: Septian/Gobekasi.id.

Kota Bekasi — Pemerintah Kota Bekasi resmi melaunching program air minum isi ulang berbayar sebagai langkah nyata mengurangi ketergantungan pada air minum dalam kemasan plastik.

Program ini sekaligus menjadi upaya Pemkot Bekasi mengajak masyarakat mengubah pola konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, kebijakan tersebut merupakan kelanjutan dari program yang telah lebih dulu diterapkan di lingkungan pemerintahan, yakni tidak lagi menyediakan air minum kemasan dalam setiap rapat dan pertemuan resmi.

“Program ini sudah diinisiasi sejak lama, dimulai dengan pemerintah kota Bekasi yang tidak lagi menggunakan minuman dengan kemasan plastik. Dari setiap rapat dan pertemuan, aparatur wajib membawa tumbler masing-masing,” ujar Tri.

Menurut Tri, keberhasilan uji coba penyediaan air minum isi ulang di kawasan Candrabaga mendorong Pemkot Bekasi memperluas inovasi tersebut ke ruang publik. Langkah ini diharapkan mampu membentuk kebiasaan baru di tengah masyarakat.

“Lanjutannya adalah bagaimana mengubah mindset warga masyarakat untuk kemudian menggunakan air minum isi ulang,” katanya.

Berbeda dengan fasilitas air minum gratis, program ini menerapkan sistem berbayar dengan tarif sangat terjangkau.

Tri menegaskan, kebijakan tersebut bukan bertujuan mencari keuntungan, melainkan untuk menumbuhkan kesadaran dalam menghargai air serta menjaga keberlangsungan operasional mesin.

“Kalau butuh satu liter, bayarnya 100 perak. Kalau butuh 1,8 liter, cukup 500 perak. Ini bukan untuk mencari keuntungan, tapi agar operasional tetap berjalan karena mesinnya juga harus dipelihara,” jelasnya.

Saat ini, pengembangan spot air minum isi ulang masih difokuskan di Candrabaga dan akan diperluas ke sejumlah titik lainnya, seperti Danau Duta, Kalimalang, serta lingkungan sekolah.

“Nanti juga akan kita optimalkan di sekolah-sekolah, supaya pendidikan pengurangan sampah plastik bisa dimulai dari anak-anak sejak dini,” ungkap Tri.

Ia menambahkan, kehadiran air minum isi ulang berbayar di sekolah diharapkan dapat membiasakan siswa membawa tumbler sendiri, sekaligus mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.

“Sekarang anak sekolah cukup membawa 500 perak, sudah bisa mendapatkan hampir 1,8 liter air minum,” pungkasnya.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *