Bekasi  

Jasa Marga Pamerkan Pengelolaan Sampah Rest Area ke Menteri Lingkungan Hidup

Lonjakan pengunjung, menurut dia, berbanding lurus dengan peningkatan volume sampah sehingga membutuhkan pengelolaan yang lebih sistematis.

Bandung - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menampilkan praktik pengelolaan sampah di rest area kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Travoy Rest Area KM 88B Jalan Tol Cipularang, Kamis (25/12/2025). Foto: Ist/Gobekasi.id.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menampilkan praktik pengelolaan sampah di rest area kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Travoy Rest Area KM 88B Jalan Tol Cipularang, Kamis (25/12/2025). Foto: Ist/Gobekasi.id.

Bandung – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menampilkan praktik pengelolaan sampah di rest area kepada Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Peninjauan dilakukan di Travoy Rest Area KM 88B Jalan Tol Cipularang, Kamis (25/12/2025), bertepatan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pada libur Natal dan jelang Tahun Baru 2026.

Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Ari Respati mengatakan rest area menjadi titik krusial selama periode libur panjang.

Lonjakan pengunjung, menurut dia, berbanding lurus dengan peningkatan volume sampah sehingga membutuhkan pengelolaan yang lebih sistematis.

“Rest area bukan hanya soal kenyamanan pengguna jalan, tapi juga tanggung jawab lingkungan,” kata Ari saat mendampingi kunjungan Menteri LH.

Dalam pemaparan di lokasi, Jasa Marga menyebut telah menerapkan pemilahan sampah organik dan anorganik, pengolahan sampah organik menjadi pupuk, serta kerja sama dengan mitra pengangkutan dan pengolahan limbah.

Praktik tersebut diklaim sebagai bagian dari penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di lingkungan jalan tol.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengapresiasi fasilitas dan sistem pengelolaan sampah di Rest Area KM 88B. Namun, ia menekankan bahwa penyediaan fasilitas harus dibarengi dengan edukasi kepada pengguna jalan.

“Fasilitasnya sudah lengkap, tapi edukasi harus ditingkatkan. Pengelolaan sampah tidak cukup hanya dengan tempat dan sistem, perilaku pengunjung juga harus dibentuk,” ujar Hanif.

Ia mendorong agar Rest Area KM 88B dijadikan percontohan bagi rest area lain di jaringan tol nasional.

Saat ini, Jasa Marga mengelola 59 rest area permanen dan tiga rest area fungsional di berbagai ruas tol Indonesia.

Perusahaan berharap pengelolaan lingkungan di kawasan tersebut tidak hanya berfungsi selama masa libur Nataru, tetapi menjadi standar berkelanjutan dalam operasional jalan tol.

Di tengah meningkatnya arus mudik dan wisata akhir tahun, pemerintah dan operator jalan tol menghadapi tantangan ganda: menjaga kelancaran lalu lintas sekaligus mengendalikan dampak lingkungan dari aktivitas pengguna jalan yang terus meningkat.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *