Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau sekolah tatap muka di Kota Bekasi diklaim aman. Selama satu pekan belakangan ini, 110 sekolah dasar dan sekolah menengah pratama tidak ditemukan kasus suspect maupun positif Covid-19.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengeklaim hasil evaluasi hampir 99 persen pelaksanaan sekolah tatap muka sudah aman dan layak untuk memenuhi standar.
“Laporan berdasarkan dari masing-masing sekolah yang menggelar KBM tatap muka aman,” kata Krisman, Rabu (31/3/2021).
Meski demikian, terdapat poin-poin yang menjadi bahan evaluasi, antara lain sarana-prasarana untuk menerapkan protokol kesehatan hingga perilaku guru dan murid.
“Evaluasi kemarin, malahan dari orangtua siswa semua mengajukan persetujuan pembelajaran tatap muka,” lanjut Krisman.
Krisman belum menjelaskan mengenai upaya pihaknya memastikan seluruh murid dan guru yang datang ke sekolah tidak mengidap Covid-19 tanpa gejala, seperti dengan melakukan tes cepat antigen atau PCR secara acak.
Penambahan murid maupun kelas sekolah tatap muka pun belum diputuskan.
“Masih segitu (15-18) murid per kelas,” kata Krisman.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 421/2623/Disdik.set/III/2021 mengenai panduan sekolah tatap muka ini.
Jumlah siswa yang sekolah tatap muka masih terbatas. Itu berarti, pengajaran melalui daring alias jarak jauh tetap dilaksanakan secara paralel dengan tatap muka.
Siswa yang datang ke sekolah harus dipastikan sehat serta tinggal di zona hijau atau kuning. Mereka juga harus sudah diizinkan oleh orangtua mereka untuk belajar ke sekolah.
(FIR)