Bekasi  

PHRD Minta Job Fair Bekasi Dievaluasi, Soroti Sistem dan Realitas Dunia Usaha

Kabupaten Bekasi - Antusias warga melamar pekerjaan dalam agenda Job Fair Expo "Bekasi Pasti Kerja" yang digelar di President University Convention Center, Kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025).
Antusias warga melamar pekerjaan dalam agenda Job Fair Expo "Bekasi Pasti Kerja" yang digelar di President University Convention Center, Kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025).

Kabupaten Bekasi – Perhimpunan Human Resource Development (PHRD) Bekasi meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengevaluasi pelaksanaan Job Fair yang baru-baru ini digelar.

Evaluasi dinilai penting, terutama dari sisi teknis penjaringan tenaga kerja agar lebih sesuai dengan kondisi terkini industri dan perkembangan teknologi.

Ketua PHRD Bekasi, Doan Herison, mengatakan bahwa sebagian besar perusahaan di Bekasi belum pulih sepenuhnya dari berbagai krisis, seperti dampak kebijakan ekonomi global, pandemi COVID-19, hingga ketidakstabilan ekonomi dunia.

“Saya tidak ingin menyalahkan siapapun, karena semua punya niat baik. Tapi harus objektif melihat kondisi perusahaan apakah sedang sehat atau tidak,” ujarnya, Minggu (1/6/2025).

Doan menekankan bahwa dalam situasi saat ini, perekrutan tenaga kerja lebih bersifat selektif, bahkan sebagian besar hanya untuk mengganti pekerja kontrak yang habis masa kerjanya.

“Jangan sampai program bagus ini jadi beban. Pencari kerja sudah datang jauh-jauh, tapi lowongan yang tersedia sangat terbatas,” tambahnya.

Job Fair Belum Maksimal, Perlu Sentuhan Digital

PHRD juga menyoroti sistem pelaksanaan Job Fair yang dinilai belum sepenuhnya mengandalkan teknologi. Menurut Doan, pendaftaran idealnya dilakukan secara daring, dengan proses verifikasi dan pemberian nomor antrean untuk mencegah penumpukan pengunjung.

“Sudah ada barcode dan sistem lain, tapi lebih baik jika datanya disaring dulu. Baru yang lolos verifikasi datang untuk sesi tatap muka,” terangnya.

Ia menambahkan, sebagian perusahaan hanya membuka lowongan karena permintaan panitia acara, bukan karena kebutuhan mendesak.

“Misalnya buka lowongan sekarang, tapi untuk kebutuhan dua minggu atau satu bulan ke depan,” ujarnya.

Tak Ada Diskriminasi Pekerja Lokal dan Luar Daerah

Doan juga menepis anggapan bahwa perusahaan di Bekasi membatasi pekerja berdasarkan domisili. Menurutnya, saat ini tidak ada lagi perbedaan antara pekerja lokal dan dari luar daerah seperti Karawang, Jakarta, atau kota lainnya.

“Gen Z dari mana pun sekarang karakteristiknya mirip-mirip. Jadi tidak ada pembedaan,” jelasnya.

PHRD Bekasi saat ini menaungi sekitar 350 perusahaan, sebagian besar masih beroperasi dengan hati-hati dalam hal perekrutan karena kondisi produksi yang belum sepenuhnya stabil.

Disnaker Janji Evaluasi Menyeluruh

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah, menyatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Job Fair, termasuk kinerja Event Organizer (EO) dan koordinasi dengan pihak keamanan serta dinas terkait lainnya.

“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh agar ke depan pelaksanaan Job Fair lebih tertib, efektif, dan adaptif terhadap perkembangan,” tegasnya.

Sebelumnya, acara Bekasi Pasti Kerja 2025 menyedot perhatian 12 ribu pencari kerja yang berebut sekitar 1.000 lowongan dari berbagai perusahaan. Banyak pengunjung mengeluhkan sistem antrean dan keterbatasan lowongan kerja yang tersedia.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *