Bekasi  

Warga Kalijaya Demo Kantor Desa, Protes Pemberhentian Ketua RT Sepihak

Kabupaten Bekasi - Puluhan warga RT 01, RW 02, Kampung Ketapang, Desa Kalijaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Desa Kalijaya pada Rabu (2/7/2025).
Puluhan warga RT 01, RW 02, Kampung Ketapang, Desa Kalijaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Desa Kalijaya pada Rabu (2/7/2025).

Kabupaten Bekasi – Puluhan warga RT 01, RW 02, Kampung Ketapang, Desa Kalijaya, Kabupaten Bekasi, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Desa Kalijaya pada Rabu (2/7/2025).

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pemberhentian sepihak Ketua RT 01, Cecep Suparto, oleh Kepala Desa Kalijaya.

Massa aksi yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga itu juga menyampaikan keberatan atas penunjukan Ketua RT 01 yang baru, yakni Ahmad Nurjaya, tanpa melalui proses pemilihan langsung dan tanpa pemberitahuan kepada warga.

Warga mempertanyakan keabsahan domisili Ahmad Nurjaya. Mereka menilai yang bersangkutan sebelumnya bukan warga RT 01.

“Mungkin sudah ada skenario. Dia mengubah alamatnya agar bisa masuk ke RT 01. Asalnya dari Kampung Pengkolan,” ujar tokoh masyarakat setempat, Tata Supriyatna (51).

Desak Pemilihan Ulang Ketua RT

Dalam aksinya, warga menuntut agar pemilihan Ketua RT dilakukan secara langsung melalui mekanisme pemilu warga. Mereka mengancam akan menggelar aksi susulan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Penjelasan Kepala Desa

Menanggapi aksi warga, Kepala Desa Kalijaya, Dede Sulaeman, mengatakan bahwa pemberhentian Ketua RT 01 sebelumnya telah melalui pertimbangan matang sejak dua bulan lalu.

Salah satu alasannya adalah penolakan terhadap program pembangunan saluran drainase (U-Dith) yang telah direncanakan dalam musyawarah desa.

Terkait dengan status domisili Ketua RT yang baru, Dede menegaskan bahwa Ahmad Nurjaya memang berdomisili di RT 01 berdasarkan dokumen resmi.

“Saya bikin SK (Surat Keputusan) tentu setelah melihat KTP. Tidak mungkin orang luar bisa masuk sebagai Ketua RT,” tegas Dede.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada kesepakatan antara pihak desa dan warga. Situasi di lokasi berlangsung tertib meski dipenuhi ketegangan. Warga berharap ada mediasi terbuka agar persoalan ini bisa diselesaikan secara musyawarah.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *