Kota Bekasi — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi bergerak cepat menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan di Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu.
Laporan itu berawal dari keluhan masyarakat dan pemberitaan media daring mengenai saluran drainase yang mengeluarkan bau tak sedap. Sejumlah warga juga mengaku mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air sumur yang diduga tercemar limbah dari kegiatan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan tersebut.
Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengatakan pihaknya langsung melakukan verifikasi lapangan begitu menerima laporan.
Hasil sementara menunjukkan bahwa air limbah domestik dari kegiatan MBG—terutama sisa cucian peralatan masak dan makan—ditampung dalam biotank kedap air. Limbah yang tertampung kemudian disedot secara berkala menggunakan jasa penyedotan limbah.
Sebagai tindak lanjut, tim DLH bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (Lab LH) turun langsung ke lapangan untuk mengambil sampel di beberapa titik. Pemeriksaan dilakukan pada saluran pembuangan air limbah dan sumber air tanah (jet pump) yang digunakan warga.
“Langkah ini dilakukan untuk memastikan sumber pencemaran serta menilai tingkat kualitas air agar langkah penanganan bisa tepat sasaran,” ujar Kiswatiningsih, Kamis, 30 Oktober 2025.
DLH Kota Bekasi menegaskan komitmennya dalam menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat secara transparan dan akuntabel, serta akan melibatkan lintas sektor dalam menjaga kualitas lingkungan di wilayahnya.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.














