Bekasi  

Serahkan Bukti Baru, PPAMI Desak Kejari Bekasi Bongkar Dugaan Korupsi Perumda Tirta Patriot

Kota Bekasi – Keterangan lanjutan yang disampaikan Pengurus Pusat Pemuda Peduli Air Minum Indonesia (PPAMI) di Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Kamis (4/12/2025) kemarin, menandai babak baru pengusutan dugaan korupsi anggaran pengolahan air Perumda Tirta Patriot.

Organisasi ini datang membawa segudang dokumen yang mereka sebut sebagai bukti agar kasus ini tidak berhenti di meja penyidik.

“Penguatan data adalah kuncinya. Kami memastikan tidak ada alasan bagi penegak hukum untuk menghentikan penyelidikan ini,” kata Garisah Idharul Haq, Ketua Umum PPAMI, Jumat (5/12/2025).

Ia nampak menenteng map tebal berisi dokumen yang sudah lebih dulu masuk ke Pidsus Kejaksaan Agung.

Di dalam dokumen itu termuat temuan yang selama ini seolah dibungkam: hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan kualitas air minum Tirta Patriot tidak memenuhi standar kesehatan di 14 titik pelanggan.

Audit mencakup laporan keuangan 2020 hingga semester I 2022 — namun seperti berjalan di tempat, tak kunjung berbuah tindakan nyata.

“Faktanya, pelanggan masih harus memasak ulang air yang mereka bayar sebagai air minum,” kata Garisah.

Anggaran Melonjak, Air Tetap Keruh

Dokumen yang paling menyita perhatian aparat adalah catatan keuangan perusahaan pelat merah ini. Biaya operasional pengolahan air Perumda Tirta Patriot melonjak lima kali lipat pada periode tahun 2022 sebesar Rp 4,1 miliar dan 2023 melonjak menjadi Rp 23,1 miliar.

Kenaikan yang tidak lazim itu dianggap tak selaras dengan mutu pelayanan.

Jika diukur secara sederhana: anggaran membengkak, kualitas air tak kunjung layak minum. Di tingkat teknis, PPAMI bahkan menyertakan hasil uji mutu dari PAM Jaya — badan usaha air Jakarta — yang memperkuat hasil audit BPK.

Parameter-parameter kimia dan mikrobiologi air pelanggan Bekasi disebut bermain jauh dari batas aman kesehatan.

“Kami sudah memberikan keterangan lengkap soal laporan dugaan korupsi dan hasil uji kualitas air. Kami juga menyerahkan data tambahan agar kasus ini semakin terang dan tidak berhenti di tengah jalan,” ujar Garisah.

Di Dalam Pusaran Air Publik

Perumda Tirta Patriot bukan sekadar perusahaan daerah. Ia adalah nadi suplai air bersih bagi ratusan ribu warga Bekasi. Ketika anggaran publik di sektor ini bermasalah, dampaknya langsung menghantam kesehatan dan kantong masyarakat.

Empat tahun lalu, pemerintah daerah menyuntikkan penyertaan modal miliaran rupiah untuk memperbaiki jaringan dan kualitas air. Namun hari ini kualitas air minum di kota ini masih menjadi bahan keluhan — dan kini, juga bahan pemeriksaan hukum.

PPAMI khawatir urusan ini “didinginkan” oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Terutama karena kasus sudah lebih dulu didisposisikan di tingkat Kasubdit Pidsus Kejagung — namun progresnya justru berjalan di daerah.

“Kami akan terus mengawal agar tidak ada celah permainan politik dan bisnis.Temuan BPK tentang 14 titik air TMS tidak bisa diabaikan. Ini menyangkut anggaran publik dan kesehatan warga. Karena itu PPAMI memastikan seluruh data sudah kami serahkan dan dijelaskan dengan lengkap kepada penyidik,” ujarnya.

PPAMI berjanji akan kembali hadir jika dipanggil lagi.

“Ini bukan urusan organisasi kami. Ini urusan air yang mengaliri tubuh seluruh warga kota,” kata Garisah.

Ikuti Kami di GOOGLE NEWS

Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.