Kabupaten Bekasi – Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kabupaten Bekasi terus membuka lapisan baru. Tak hanya menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, KPK mengungkap bahwa ayah Ade Kuswara juga turut diamankan dalam rangkaian OTT tersebut.
“Benar. Jadi, di antara tujuh orang yang diamankan, salah satunya ayah dari Bupati,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Pengungkapan ini memperluas lingkar perkara, dari semula dugaan keterlibatan pejabat publik, kini merambah ke relasi keluarga kepala daerah.
Seluruh pihak yang diamankan—termasuk Ade Kuswara dan ayahnya—masih berstatus terperiksa.
Menurut Budi, penyidik akan segera melakukan ekspose atau gelar perkara untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan.
“Kita tunggu prosesnya. Nanti akan diputuskan dalam gelar perkara,” kata dia.
Dalam OTT yang digelar sejak Kamis hingga Jumat, 18–19 Desember 2025, KPK mengamankan total 10 orang di wilayah Bekasi dan Jakarta.
Dari jumlah tersebut, tujuh orang dibawa ke KPK untuk pemeriksaan lanjutan. Salah satu yang dipastikan ikut diamankan adalah Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.
“Benar, salah satunya Bupati Kabupaten Bekasi,” kata Budi kepada wartawan, Kamis malam.
Seiring dengan penangkapan itu, penyidik KPK juga menyegel ruang kerja Bupati Bekasi di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Penyegelan dilakukan tanpa banyak pernyataan ke publik, namun menjadi sinyal kuat bahwa penindakan menyasar pusat pengambilan keputusan di daerah.
KPK menyebut perkara ini berkaitan dengan dugaan suap proyek di Kabupaten Bekasi. Dalam OTT tersebut, penyidik turut mengamankan uang tunai ratusan juta rupiah yang diduga terkait langsung dengan transaksi suap.
Hingga kini, KPK belum membeberkan secara rinci konstruksi perkara maupun peran masing-masing pihak, termasuk posisi ayah bupati dalam dugaan transaksi tersebut.
Lembaga antirasuah masih memiliki waktu sesuai ketentuan hukum untuk menetapkan status hukum para pihak.
Masuknya unsur keluarga dalam pusaran OTT ini menambah dimensi baru kasus Bekasi—menguatkan dugaan bahwa praktik korupsi tak hanya bergerak di ruang birokrasi, tetapi juga berkelindan dengan jejaring personal dan kekuasaan di sekitar kepala daerah.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.












