Kota Bekasi – Bekasi Pool League–Piala Wali Kota Bekasi 2025 bukan sekadar kompetisi biliar antar rumah biliar. Turnamen yang berlangsung sejak 1 hingga 19 Desember 2025 itu menjadi etalase awal kesiapan Kota Bekasi menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026, di mana Bekasi ditetapkan sebagai tuan rumah.
Ajang yang digelar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Bekasi ini diikuti tujuh rumah biliar dan ditutup dengan laga grand final di Atrium Grand Metropolitan Mall Bekasi, Jumat (19/12/2025). Dari rangkaian pertandingan tersebut, Ipool keluar sebagai juara pertama, disusul Pool Ball di posisi kedua.
Namun bagi pengurus olahraga, hasil pertandingan bukan satu-satunya ukuran. Pembina POBSI Kota Bekasi, Sodikin, menilai Bekasi Pool League berfungsi sebagai ruang evaluasi pembinaan atlet dan kesiapan organisasi.
“Ini bukan sekadar turnamen rutin. Kita mengukur kesiapan atlet, mental bertanding, hingga manajemen kompetisi. Sebagai tuan rumah Porprov 2026, Bekasi harus siap dari dua sisi: penyelenggaraan dan prestasi,” ujarnya.
Dalam konteks Porprov, keberadaan liga lokal dinilai krusial. Selama ini, pembinaan biliar di banyak daerah masih bertumpu pada event insidental, tanpa kalender kompetisi berjenjang.
Bekasi Pool League mencoba memutus pola tersebut dengan menghadirkan liga yang berjalan hampir tiga pekan, melibatkan banyak atlet, serta membuka ruang persaingan yang lebih konsisten.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bekasi, Arwani, menegaskan bahwa kesinambungan kompetisi menjadi kunci pencarian atlet potensial.
“Tanpa liga yang berkelanjutan, sulit melihat progres atlet. Bekasi Pool League memberi gambaran siapa yang siap naik level menuju Porprov,” katanya.
Meski demikian, tantangan pembinaan masih terlihat. Partisipasi rumah biliar yang baru melibatkan tujuh venue menunjukkan bahwa basis kompetisi belum sepenuhnya merata.
Ketua Pelaksana Bekasi Pool League, Muhammad Satrio Arbyanto, mengakui hal tersebut. Ia menargetkan edisi mendatang dapat melibatkan seluruh rumah biliar di Kota Bekasi agar pembinaan tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu.
“Solidaritas antar rumah biliar penting, tapi yang lebih penting adalah standar kompetisi yang merata. Itu akan berpengaruh langsung pada kualitas atlet,” ujar Satrio.
Dari sisi atlet, pemberian penghargaan individu seperti MVP Man dan Woman, serta insentif berupa beasiswa pendidikan, menunjukkan upaya mengaitkan prestasi olahraga dengan keberlanjutan masa depan atlet.
Namun pembinaan jangka panjang tetap membutuhkan sistem latihan terprogram, pelatih berlisensi, dan dukungan anggaran yang konsisten—faktor yang akan diuji menjelang Porprov 2026.
Bekasi Pool League 2025 menandai satu langkah awal. Apakah ia akan menjadi fondasi pembinaan yang berkelanjutan atau sekadar agenda tahunan tanpa dampak struktural, sangat bergantung pada konsistensi kebijakan olahraga daerah ke depan.
Bagi Kota Bekasi, waktu menuju Porprov 2026 kian sempit, dan setiap turnamen kini bukan lagi soal siapa juara, melainkan seberapa siap sistemnya bekerja.
Ikuti Kami di GOOGLE NEWS
Simak berita seputar Bekasi di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gobekasi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VarakafA2pLDBBYbP32t. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.













