Pemerintah Kabupaten Bekasi belum bisa memastikan digelarnya kegiatan belajar tatap muka pada Januari mendatang. Sebab, pemerintah masih menyiapkan semua aspek mulai dari kesehatan para tenaga pendidik, kesiapan infrastruktur hingga keselamatan para siswa menjadi prioritas utama di masa pandemic corona ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda mengatakan, pemerintah belum memastikan jadwal digelarnya sekolah tatap muka di wilayahnya mengingat masih tingginya angka penularan Covid-19 di wilayahnya.
”Belum bisa dipastikan Januari, kita melihat kesiapan dan kebijakan kepala daerah (bupati),” katanya, Rabu (23/12/2020).
Sejauh ini, kata dia, segala kesiapan sekolah tatap muka sedang dipersiapkan mulai dari infrastruktur yang wajib menerapkan protokol kesehatan dan waktu pembelajaran hanya dilakukan selama dua jam saja dengan kapasitas setiap sekolah hanya 50 persen.
“Dan pengajar wajib rapid test demi mencegah penularan,” ucapnya.
Carwinda juga mengingatkan pihak sekolah untuk memenuhi sejumlah aspek sebelum memulai kegiatan belajar tatap muka, salah satunya izin dari orang tua maupun pemerintah daerah. Sebelum memulai kegiatan tatap muka, sekolah harus mendapat izin dari orang tua melalui komite sekolah.
Setelah izin didapat, sekolah wajib memenuhi serangkaian sarana dan prasarana sebelum kemudian mengajukan izin ke pemerintah daerah.
“Jadi saya ingatkan meski pemerintah pusat sudah membolehkan tatap muka tapi kewenangannya ada di daerah dan kami hanya dapat memperbolehkan tatap muka jika izinnya telah terpenuhi,” tegasnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Rusdi Haryadi mengatakan, pemerintah daerah untuk mempertimbangkan soal zona merah Covid-19 di beberapa wilayah yang akan diadakan sekolah tatap muka.
“Kalau memamg masih zona merah harus ditunda, meskipun sekolah sudah mempersiapkan fasilitas pendukung untuk pencegahan Covid-19,” katanya.
Saat ini, kata dia, Kabupaten Bekasi masih zona merah Covid-19, misalnya wilayah Utara Bekasi yang dulunya hijau dan kuning, saat ini menjadi zona merah.
“Saran kami dari dewan, agar sekolah tatap muka dibuka khusus di wilayah zona hijau, untuk wilayah zona merah agar ditunda demi keselamatan kita semua,” ungkapnya.
(APQ)