PemerintahKabupaten Bekasi menggelontorkan duit Rp 100 miliyar untuk program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) pada tahun ini.
Duit sebanyak itu bersumber dari Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021.
Pada tahun ini, Pemkab Bekasi melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukinan dan Pertanahan (Disperkimtan) merencanakan akan membangun 5900 unit Rutilahu.
“5.000 unit anggaran dari APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2021, sementara 900 unit berasal dari anggaran bantuan APBD Pemprov Jabar,” kata Kabid Perumahan pada Disperkimtan Kabupaten Bekasi , Cecep Suparto, Rabu (17/2/2021).
Cecep mengungkapkan, program rutilahu nanti kan mulai berjalan pada pertengahan tahun. 5.900 unit tersebut pun tersebar di 23 kecamatan yang ada di daerah itu.
“Juni 2021 kita rencana akan mulai,” ujarnya.
Ia menyampaikan, keluarga calon penerima manfaat program rutilahu ini merupakan usulan dari unsur desa/kelurahan untuk warga yang tidak mampu.
Pemerintah desa mencatatka warganya yang mempunyai rumah tidak layak huni. Begitu juga warga yang merasa memiliki rumah tidak layak huni dapat mengajukan permohonan.
Calon penerima yang sudah melalui tahap verifikasi nantinya akan menerima bantuan senilai Rp 20 juta.
“Uang tersebut akan dibelikan material bangunan Rp17,5 juta, dan sisanya untuk upah tenaga kerja Rp 2,5,” jelas dia.
Pada tahun 2020 lalu, Cecep mencatat sudah terbangun sekitar 2000 untit rutilahu. Penambahan jumlah pada tahun ini dilakukan untuk mencapai target 5 ribu.
“Kalau tidak salah ada 2000 unit rutilahu tahun lalu, tahun ini pembagunan target 5000 unit rutilahu,” tambahnya.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan perbaikan rumah tidak layak huni itu menjadi programnya, dengan diberi nama Bekasi Bedah Nata Rumah atau Bebenah.
Eka menyebut program Bebenah ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Untuk program Bebenah, kami menargetkan 5.000 rumah se Kabupaten Bekasi, yang akan dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki rumah warga,” kata Eka, saat itu.
Eka berharap dengan kelayakan huni yang diterima masyarakat, dapat dimanfaatkan dan dijaga sebaik mungkin oleh masyarakat.
“Saya berharap, nanti yang sangat diprioritaskan betul-betul rumah yang tidak layak tinggal, program ini harus benar tepat sasaran, karena saya tidak mau mendengar ada rumah roboh,” katanya.
(FHP)