Adik Terpidana Kasus Suap Meikarta Nyalon, Pengamat Hukum Ubhara: Dinasti Menimbulkan Nepotisme

  • Bagikan

Majunya Tuti Yasin yang juga adik kandung mantan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dalam bursa calon wakil bupati (cawabup) dinilai sebagai upaya untuk tetap mempertahankan dinasti politik keluarga Neneng di Kabupaten Bekasi. Tuti digadang-gadang sebagai kandidat terkuat pendamping Bupati Bekasi, Eka Supri Atmaja

Pasalnya seperti diketahui, suami Neneng, Almaida Rosa juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat begitu juga Novi Yasin yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, selain itu sejumlah kerabat Neneng juga sempat tampil dalam pemilihan legislatif (pileg) namun sayangnya belum beruntung.

Pengamat Hukum dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Drs. Slamet Pribadi mengatakan secara hukum tidak ada larangan mengenai dinasti politik, akan tetapi dinasti politik memiliki resiko besar terjadinya korupsi.

“Dinasti itu menimbulkan nepotisme. Nepotisme itu Pemicu korupsi, bisa korupsi individual, bisa secara berjenjang. Karena seakan-akan negara ini milik yang bersangkutan, kemudian negara ini atau wilayah ini diturunkan ke dinastinya,” ujarnya, Jumat (5/7/2019).

Terkait pencalonan adik kandung Neneng Hasanah Yasin yang terbelit kasus suap mega proyek Meikarta, ia enggan berkomentar apakah akan kembali terulang atau tidak

“Kejahatan itu tidak bisa diwariskan, kalau soal perdata itu bisa diwariskan. Kalau kejahatan tidak bisa, itu urusan pribadi,” paparnya.

Ia berpandangan, dinasti politik dapat berdampak positif jika mempunyai niatan baik.

“Dinasti itu gak apa-apa jika dia baik, yang tidak boleh itu kalau tidak baik, itu dalam pandangan sempit saya,” kata Mantan Juru Bicara Divisi Humas Mabes Polri ini.

Oleh karena itu, ia berpandangan cawabup Bekasi yang ideal adalah mereka yang paham soal administrasi, paham hukum dan taat asas.

Terpisah, Tuti sendiri kepada wartawan mengaku didorong pendukungnya untuk mencalonkan diri sebagai wakil bupati Bekasi. Dorongan itu terus datang hingga akhirnya ia tergerak.

“Saya dicalonkan sebagai calon wakil bupati Kabupaten Bekasi. Karena di sini saya merasa memiliki, memiliki Kabupaten Bekasi. Kemudian, saya hanya ingin membangun bersama Bang Eka untuk Bekasi yang lebih maju, lebih bersih, lebih baru,” tukasnya.

(MYA)

  • Bagikan