Etika Politik Plt Ketua DPD Partai Golkar Dipertanyakan

  • Bagikan
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekais Aria Girinaya
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekais Aria Girinaya saat diwawancarai wartawan pasca penetapa jabatannya

Etika berpolitik Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Aria Girinaya, dipertanyakan. Pasalnya, sampai sekarang Aria urung berkomunikasi dengan para tokoh Golkar Kota Bekasi.

Padahal, sudah sepekan Aria menjabat sebagai Plt Ketua DPD Golkar Kota Bekasi menggantikan Ade Puspitasari. Seakan para tokoh Golkar Kota Bekais seperti Abdul Manan dan Rahmat Effendi diasingkan.

Aria kini menjabat bersama dengan sekretarisnya Amin Fauzi sesuai Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP-62/ Golkar/ IV/2021 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi masa bakti 2016-2020 ditandatangani oleh Plt Ketua H TB Ace Syadzili dan Sekretaris Ade Ginanjar di Bandung pada 8 April 2021.

Dalam struktur kepengurusan partai, Aria Girinaya merupakan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Kader Penyelamat Partai Golkar Kota Bekasi, Tarsono menyebut jika Aria tak menampakan sosok seorang politikus yang mengedepankan adat dan budaya atau tradisi berpolitik.

Sifat angkuh Aria itulah yang membuat banyak kader partai berlambang pohon beringin itu berang. Apalagi, tokoh Golkar Kota Bekasi merupakan Walikota dan kader tulen.

“Aria Girinaya kan baru bertugas di Kota Bekasi, bagaimana pun juga dia harus menyesuaikan diri dengan kultur budaya masyarakat Kota Bekasi dong. Kan banyak tokoh-tokoh atau kader senior Partai Golkar di Kota Bekasi ini, ya seharusnya jalinlah komunikasi yang baik,” kata Iday, begitu hangat disapa, Jumat (16/4/2021).

Bendahara AMPI Kota Bekasi ini menuturkan, sikap yang ditunjukkan Aria Girinaya tidak mencontohkan seorang pemimpin Partai Golkar yang bijak dan beretika.

“Apalagi masih dalam satu keluarga besar di tubuh Partai Golkar, masa sih nggak ada komunikasi sama sekali. Justru kami menjadi tidak bersimpati jika Aria agirinaya enggan sowan ke para tokoh Golkar di Kota Bekasi,. Wajar saja jika etika berpolitik Aria Girinaya kami pertanyakan,” tegasnya.

Iday juga mempertanyakan statemen Aria Girinaya tentang gedung Sekretariat DPD Partai Golkar Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani yang disebut menjadi marwah partai. Ia beranggapan, pernyataan Aria terkesan dangkal dan masih terburu-buru.

Menurut Iday, marwah Partai Golkar di Kota Bekasi bukan hanya berupa fisik gedung sekretariat. Kendati lebih luas tentang semangat juang para tokoh seperti Rahmat Effendi yang kala itu menahkodai partai Golkar.

“Semangat juang pemimpin Golkar seperti Pak Rahmat Effendi dalam mempertahankan suara partai dan jumlah kursi di lembaga legislatif seharusnya juga menjadi bagian dari marwah partai,” imbuh Iday..

Iday berharap agar Aria Girinaya lebih luwes menahkodai Partai Golkar di Kota Bekasi.

“Ibaratnya masuk ke rumah orang kudu kulonuwon lebih dulu, dan melakukan komunikasi dengan para tokoh Partai Golkar di Kota Bekasi ini. Jika ini dilakukan, saya yakin seluruh kader akan bersimpati dan mendukung penuh kepemimpinan Aria Girinaya sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi,” ujarnya.

Iday juga berharap program yang sudah dijalankan Ade Puspitasari selama menjabat Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi dapat dilanjutkan oleh Aria Girinaya.

“Karena program yang sudah dijalankan Teh Ade sangat baik dan sudah mampu mendekatkan Golkar dengan masyarakat Kota Bekasi. Kalau sudah baik, ya sebaiknya dilanjutkan,” tandasnya.

(MYA)

  • Bagikan