Kronologi Lengkap Bentrok Maut di Pondok Melati

  • Bagikan
Abu Bakar Aziz (17) rekan korban (tengah), Muhamamd Hahdan (17) rekan korban (kanan), Cesar Martinus (25) Kakak Sepupu korban (kiri)
Abu Bakar Aziz (17) rekan korban (tengah), Muhamamd Hahdan (17) rekan korban (kanan), Cesar Martinus (25) Kakak Sepupu korban (kiri)

Seorang pelajar bernama Geri Sean Natanial Bosen (17) tewas dengan luka robek sabetan celurit pada bagian kakinya atas keributan di Jalan Raya Hankam, Pondok Melati, Kota Bekasi. Jasadnya telah dikuburkan di TPU Pondok Ranggon pasca kejadian, Minggu (2/8/2020) dini hari.

Rekan bermain korban, Abu Bakar Aziz (17) menyampaikan bahwa Geri tewas bukan karena tawuran. Pemicunya adalah dendam pribadi antara pelaku bernama Mikel Stafanus Ferdian (17) terhadap korban.

“Tidak ada tawuran, itu salah, kami semua tidak tawuran,” kata Abu Aziz di kediaman korban, Komplek Ardhini 1, RT 06/04, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (4/8/2020) kepada gobekasi.id.

Ia menjelaskan bahwa pelaku Mikel mempunyai dendam karena adik sepupunya bernama Novan di pukuli oleh korban. Namun, hal itu terjadi dengan alasan, karena Novan kerap mencuri kelapa milik pedagang di pinggir Jalan Raya Hankam.

“Saya juga pukuli, sama korban juga. Kita pukuli Novan itu karena sering mencuri kelapa, dan yang tertuduh selalu saya dan kawan-kawan termasuk Geri, setiap nongkrong itu diusir jadinya sama warga,” jelas Abu Bakar.

Dari peristiwa itu, Novan mengadu kepada kakak sepupunya, Mikel Stefanus Ferdian. Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut.

Hanya saja, pada saat kejadian, korban sudah berinisiatif untuk meminta maaf kepada pelaku atas perlakuannya dan rekan terhadap adik sepupu pelaku.

“Nah sebelum kejadian itu kita lewat di pinggir jalan raya, ketemu sama rombongan Mikel, di tepuk (tepuk tangan). Cuma memang sudah ada celurit, kita juga ambil celurit. Di lokasi ternyata Geri ditarik oleh salah satu rombongan pelaku dan di pukuli,” sambung pria bertubuh gempal ini.

Ia memastikan, rekan-rekannya tidak ada yang terluka kecuali Geri. Sebab, rombongan pelaku hanya mengincar Geri seorang.

“Kita waktu itu ada delapan orang, pelaku berkisar 10 orang lebih. Cuma Geri aja di pukuli, abis itu ada kesempatan Geri lari dan kabur. Nah, sama Mikel itu dilempar Celurit mengenai kaki Geri, rombongan pelaku langsung kabur,” paparnya.

Di tempat yang sama, Muhammad Hahdan (17) menyampaikan bahwa setelah korban mengalami luka akibat lemparan celurit itu, ia membawanya ke rumah sakit. Geri sempat mendapatkan perawatan namun tidak berlangsung lama menghembuskan nafas terakhirnya.

“Pas saya bawa ke rumah sakit di Jakarta Timur itu masih sadar, dapat perawatan dan nggak lama dokter keluar menyampaikan bahwa Geri sudah tewas kehabisan darah,” timpal rekan sebayanya ini.

(YUN)

  • Bagikan