“Ada delapan orang peserta CFD yang hasilnya reaktif dari ratusan warga yang mengikuti Rapid Test saat CFD Minggu kemarin,” ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Stadion Patriot Chandrabaga, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Menurut dia, sejumlah warga itu langsung dilakukan swab test dan hasilnya masih menunggu.
“Kan yang dilacak antibodi (rapid test) bukan di PCR kit (tes swab). Maka tunggu (hasil), kalau sudah negatif ya sudah tidak dilanjutkan. Kalau ada yang reaktif baru swab. Lengkapnya ke dinkes ya,” katanya.
Dengan hasil rapid tes terhadap delapan peserta CFD yang reaktif tersebut, Rahmat akan melakukan evaluasi. Evaluasi itu bukan berarti akan mentiadakan kegiatan CFD. Sebab, masyarakat sudah bahagia dan meningkatkan imunitas jika suasana hati selalu bahagia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati mengatakan bahwa delapan peserta CFD yang positif itu dari 118 yang dilakukan rapid test.
”Rapid test kni belum tentu positif corona, yang menentukan hasi tes swab,” katanya.
Delapan orang ini juga sudah diminta untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test.
“Sudah langsung di swab, namanya rapid itu tindaklanjut dengan swab. Jadi aktif ada tidaknya virus dari swab, mudah-mudahan besok kita cek ya dan tunggu hasilnya,” tegasnya.
Dezy meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan ditengah masa adaptasi tatanan hidup baru masyarakat produktif aman covid-19. Kota Bekasi secara resmi membuka kembali kegiatan CFD pada 5 juli 2020. Saat awal CFD belum ada pemeriksaan rapid test.
CFD kedua baru mulai dilakukan rapid test dan hasil tidak ada yang positif. Dan CFD ketiga kembali dilakukan rapid test peserta CFD, hasilnya delapan reaktif. Untuk itu, masyarakat Kota Bekasi agar tetap menjaga kesehatanya terus dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
(YUN)