Bekasi  

Distanikan Belum Temukan Hewan Kurban Tak Layak Potong

Tren Berkurban Warga Bekasi Meningkat, Tapi Minim Dokter Hewan
Ilustrasi hewan kurban

Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasisampai saat ini belum menemukan hewan kurban yang tak layak potong. Hanya saja, saat ini petugas pemeriksa kesehatan yang berjumlah 211 masih menyebar ke 12 kecamatan hingga, Kamis (30/7/2020) mendatang.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Distanikan Kota Bekasi, Sariyanti menyampaikan, pemeriksaan hewan kurban oleh petugas dilakukan dengan syariat agama islam. Jadi, ia memastikan nanti seluruh hewan kurban yang akan dikonsumsi masyarakat aman dan halal.

“Yang sakit belum kami temukan lagi, kalau diare itu kan biasa. Sampai saat ini masih aman dan sudah ada ribuan hewan kurban yang kami periksa dan diberikan label layak potong atau halal,” kata Sariyanti, saat dihubungi Selasa (28/7/2020) kepada gobekasi.id.

Secara medis, kata dia, ada dua jenis pemeriksaan pada hewan kurban yaitu, ante-mortem dan post-mortem atau pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan. Pada pemeriksaan ante-mortem dokter hewan melihat mata, tanduk maupun bulu hewan.

Sementara detil pemeriksaan post-mortem adalah pada daging hewan, ginjal juga bagian-bagian lain yang akan dikonsumsi. Jika kedapatan ada bakteri atau penyakit menular, maka tim yang turun dengan segera membatalkan pendistribusian daging hewan kurban ke masyarakat.

“Pemeriksaan saat ini masuknya ante-mortem, penyakit menular pada hewan alhamdulillah belum ditemukan, dan harapannya memang jangan sampai ada hewan yang terserang penyakit agar aman dikonsumsi,” ujar dia.

Lapak hewan kurban di Kota Bekasi cenderung stabil dair setiap tahunnya. Pada Idul Adha 2020 ini terdapat 1.339 lapak yang tersebar di 12 kecamatan. Hanya saja, jumlah hewan kurban di Kota Bekasi masih dalam tahap perhitungan.

(MYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *