Bekasi  

Zona Merah Covid-19, Bekasi Tunda Sekolah Tatap Muka

Kabupaten Bekasi Masih Larang Belajar Tatap Muka
Ilustrasi belajar tatap muka

Kabupaten Bekasi ditetapkan zona merah Covid-19. Saat ini penyebaran virus corona meluas di 20 dari 23 kecamatan yang ada di daerah tersebut.

Dengan alasan demikian, Pemerintah Kabupaten Bekasi, memutuskan sekolah dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2021/2022 ditunda.

Penundaan PTM ditunda berdasarkan Intruksi Bupati Nomor 12 tahun 2021, tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 Ditingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan penundaan PTM tatap muka terpaksa dilakukan karena angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengalami lonjakan tinggi.

“Kasus Covid-19 sangat tinggi sehingga kita putuskan untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online,” kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, Jumat (25/6/2021).

Eka mengungkapkan penundaan sekolah tatap muka ini juga mencegah penyebaran Covid-19 kepada anak-anak dan remaja. Sebab, remaja ini paling rentan terpapar dan dikhawatirkan menjadi carrier bagi keluarga di rumahnya.

“Masyarakat diminta tetap menjaga prokes 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” ungkap dia.

Sementara Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, penundaan PTM pada Juli 2021 diseluruh kecamatan Kabupaten Bekasi.

Diketahui, 20 kecamatan di Kabupaten Bekasi masuk zona merah sedangkan tiga kecamatan lainnya masuk zona kuning.

“Maka diputuskan ditunda, melihat situasi sekarang ini dan adanya instruksi Bupati,” kata Alamsyah.

Menurutnya, situasi pandemi seperti saat ini tidak akan dapat normal dalam beberapa waktu depan. Jika dipaksanakan punsangat tidak aman meski satuan pendidikan telah melakukan berbagai persiapan untuk PTM.

“Persiapan sudah direncanakan dari Maret 2021 lalu untuk membuka pembelajaran tatap muka. Mulai dari vaksin kepada para guru dan persiapan sarana prasarana di sekolah,” pungkasnya.

(AFY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *