Angka kematian pasien Covid-19 di Kota Bekasi mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen. Hal ini membuat menumpuknya jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid.
Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan akhirnya menambah jumlah lokasi pemulasaraan jenazah jenazah suspek maupun positif Covid-19.
“Sampai 2020, masih terkendali, sekarang karena angka kematian tinggi, sehingga kami harus membuka kembali selain di RSUD CAM,” kata Kadinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Jumat (2/7/2021).
Tempat pemulasaraan yang dibuka untuk jenazah Covid-19 yakni Rumah Sakit tipe D Bantargebang, Jatisampurna, Pondok Gede, dan Bekasi Utara.
Dengan demikian diharapkan setelah difungsikannya empat tempat pemulasaraan baru bisa mengurangi beban petugas pemulasaraan di RSUD Kota Bekasi.
Selain itu, pelayanan terkait pemakaman protokol Covid-19 di RSUD Kota Bekasi tak terganggu.
“Karena kemarin sempat sampai 24 jam non-stop, pasien meninggal harus menunggu antrean. Mudah-mudahan dengan kami buka, dari kemarin, jadi ada 4 titik. Bagi yang (meninggal) di rumah, sudah disiapkan juga di Padurenan, di rumah singgah. Insya Allah kalau antrean yang meninggal akan terurai,” jelas Tanti.
Menurut data dari Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi terdapat 1,26 persen angka kematian pada 20 Juni 2021.
Lalu meningkat menjadi 1,28 persen pada 26 Juni 2021, atau sebanyak 662 orang meninggal dunia dari total kasus terkonfirmasi 51.662 orang.
Total yang meninggal dunia hingga hari ini yakni 716 orang dari kasus terkonfirmasi sebanyak 55.642 kasus.
Tanti meminta dengan tegas kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Diantarnya dengan menerapkan pola 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan.
(AS)