Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi blak-blakan menyebut kasus kematian pasien Covid-19 tinggi selama beberapa hari terakhir.
Dampaknya, banyak jenazah pasien Covid-19 antre untuk bisa dimakamkan di TPU Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, yang merupakan tempat pemakaman khusus Covid.
“Iya memang ada antrean (pemakaman jenazah pasien Covid-19) sejak kemarin,” ungkap dia, Jumat (2/7/2021).
Ia menyebut, sejak tanggal 27 Juni peningkatan jenazah pasien Covid-19 mulai kembali mengalami peningkatan drastis.
Semula, beberapa pekan lalu, peningkatan jenazah Covid-19 mencapai diangka 20 hingga 30.
Namun kekinian bisa mencapai sampai 40-70 jenazah pasien Covid-19.
Terhitung pada 27 Juni ada 43 orang yang meninggal dunia, kemudian pada 28 Juni ada 40 orang, dan pada 29 Juni ada 73 orang.
Seluruhnya dimakamkan di TPU Pedurenan khusus Covid-19 tersebut.
Rahmat sendiri sudah memprediksi sebelumnya.
“Makanya dari 22 Juni itu kita ancang-ancang eskavator (alat berat) masuk. Karena, gali satu lubang saja mungkin bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam,” ujarnya.
Ia juga mengaku saat ini ada banyak jenazah di RSUD Chasbullah Abdulmadjid yang belum dimakamkan.
Dalam menghadapi situasi ini, Rahmat meminta kepada warganya agar melapor kepada puskesmas setempat apabila diketemukan kasus kematian tidak di rumah sakit.
Sehingga pihak keluarga tidak perlu lagi ke RSUD atau rumah sakit swasta untuk proses pemulasaran dan pemakaman.
“Tim puskesmas dibawa ke rumah singgah, terus kita bawa ke pemulasaran sesuai WHO. Baru kita makamkan ke TPU Padurenan,” ucapnya.
Dalam hal ini, ia juga meminta dengan tegas kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Diantarnya dengan menerapkan pola 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan.
Adapun, berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kasus meninggal dunia mengalami kenaikan sejak dua pekan lalu.
Hingga 26 Juni 2021, jumlah kasus kematian bertambah menjadi 662 kasus. Jumlah ini belum termasuk angka kematian hingga 30 Juni kemarin.
Tren angka kematian sejak 20 hingga 26 Juni naik secara gradual dari 1,26 persen menjadi 1,29 persen per jumlah kasus aktif yang mencapai 3.044 orang pada 26 Juni 2021.
(YUN)