Bekasi  

Pemkot Bekasi Tambah Anggaran BTT Penanganan Covid jadi Rp 200 Miliar

Ilustrasi recofusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Ilustrasi recofusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.

Pemerintah Kota Bekasi menambah anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19. Soalnya anggaran tahun 2020 yang dikucurkan tersisa Rp 16 miliar dari dana yang dianggarkan sebesar Rp 175 miliar.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penambahan anggaran BTT penanganan Covid-19 menggunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 2020.

Rencana tersebut telah dituangkan melalui Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 44 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 94 Tahun 2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021.

“Anggaran BTT akan kami tambah sekitar Rp 200 miliar untuk penanganan Covid-19 dari SiLPA tahun 2020 kemarin,” ujarnya.

Rahmat merinci anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai penanganan Covid-19 untuk Tempat Rawat Darurat Penanganan Isolasi Mandiri Non Komorbid Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Selanjutnya, Penguatan dan Pengembangaan Layanan 3 Unit RSUD Kelas D.

Tempat Rawat Darurat Covid-19 di RSUD Kelas D Teluk Pucung, Pengendalian, Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, serta Pencegahan, Penanggulangan dan Penanganan Infeksi Covid-19 di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid.

Langkah tersebut telah mempedomani ketentuan perundang-undangan diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 dan telah diberitahukan kepada Pimpinan DPRD Kota Bekasi.

Ia menjelaskan, melonjaknya angka temuan Covid-19 pada Juni 2021 lalu, ditengarai jadi penyebab terkurasnya dana BTT penanganan Covid-19.

“Lonjakan kasus yang terkonfirmasi Covid-19 saat ini di Kota Bekasi membutuhkan upaya penanganan secara masif yang pendanaannya tidak mencukupi dari sisa anggaran BTT yang ada. Kecepatan untuk pengendalian dan penanganan covid-19 sangat diperlukan khususnya di bidang kesehatan,” jelasnya.

(ZMM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *