Dua rumah sakit swasta di Kota Bekasi hampir menyerah menangani pasien Covid-19.
Kedua rumah sakit itu bahkan sempat mengajukan penutupan ke Pemerintah Kota Bekasi.
Kendalanya ialah karena ketersediaan oksigen yang sangat minim ditengah kebutuhan yang mendesak banyak pasien.
“Dua rumah sakit mengajukan penutupan karena tidak ada oksigen, tapi kita tahan, kita bantu,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Rabu (14/7/2021).
Kedua rumah sakit swasta itu berada di Bekasi Selatan dan Bekasi Timur. Rahmat Effendi menyebut, kebutuhan oksigen memang cukup tinggi karena lonjakan pasien baru akibat virus corona varian baru.
Pasien bergejala sangat membutuhkan oksigen. Sementara ketersediaannya menipis. Bahkan beberapa depot isi ulang sempat ramai dikunjungi pelanggan.
“Seluruh rumah sakit membutuhkan oksigen, jadi kebutuhannya besar,” katanya.
Untuk menjaga pasokan, Pemerintah Kota Bekasi menjalin kerja sama dengan produsen gas oksigen di Bantargebang. Di lokasi itu ada PT Samator Gas Industri.
Kerja sama mengikat ini demi menjaga pasokan oksigen untuk pasien yang terpapar virus corona.
Dilansir dari situs corona.bekasikota.go.id, kasus aktif di Kota Bekasi saat ini berjumlah 6.974. Mereka menjalani isolasi mandiri maupun perawatan di rumah sakit.
Sementara itu, bed occupancy rate (BOR) tempat tidur isolasi di seluruh rumah sakit sebesar 71 persen.
(YES)